Kamis, 10 September 2015

MAKALAH ILMU KEPERAWATAN DASAR IV NUTRISI



MAKALAH
ILMU KEPERAWATAN DASAR IV
NUTRISI




EDITED BY
SAHRIL NOVIANTO


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkat serta rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Keperawatan Dasar IV,  yang berjudul “Nutrisi “.
Makalah ini disusun sebagai pertanggung jawaban dalam menyelesaikan tugas Ilmu Keperawatan Dasar IV. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan dan segalanya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan lancar.
2.      Bu Tri Ratna Ningsih S.Keo, Ns.M.Kes , selaku dosen pengajar Ilmu Keperawatan Dasar IV yang telah membimbing kami sehingga kami bisa menyusun makalah ini secara objektif.
    Kami meyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari Bu Bu Tri Ratna Ningsih S.Keo, Ns.M.Kes, agar penyusunan makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi ke depannya.



Mojokerto,


Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................        ii
DAFTAR ISI ........................................................................................        iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ...........................................................................        1
1.2  Rumusan Masalah ......................................................................        2
1.3  Tujuan Penulisan.........................................................................        2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Definisi nutrisi...........................................................................        3
2.2  Macam-macam kebutuhan nutrisi..............................................        3
2.2.1        Zat Gizi Makro..............................................................        4
2.2.2        Zat Gizi Mikro dan Air.................................................        10
2.3  Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Usia........................................        16
2.3.1       Gizi Pada Bayi...............................................................        16       
2.3.2       Gizi Pada Balita.............................................................        23
2.3.3       Gizi Pada Anak Remaja dan Dewasa............................        26
2.4  Cara Penilaian Status Gizi ........................................................        30
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan....................................................................................        39
3.2 Saran..........................................................................................        39
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................        40
LAMPIRAN..........................................................................................        41




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrient (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali,sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang membedakan penyakit di kemudihan hari. Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada system yang berperan didalamnya yaitu system pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal. Sedangkan organ asesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan pancreas. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit/ terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi.
Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh.  Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian nutrisi?
2.      Apa macam - macam kebutuhan nutrisi itu?
3.      Bagaimana kebutuhan nutrisi berdasarkan usia?
4.      Bagaimana cara penghitungan status gizi?
1.3  Tujuan Penulisan
1.    Mengetahui pengertian nutrisi.
2.    Mengetahui macam-macam kebutuhan nutrisi.
3.    Mengetahui kebutuhan nutrisi berdasarkan usia.
4.    Mengethui cara penghitungan status gizi.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1         Definisi nutrisi
Nutrisi adalah substansi organic yang dibutuhkan organism untuk fungsi normal dari system tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari system tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selaanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Penelitihan di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitihan mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah recommended daily allowance (RDA).
Menurut Pendapat beberapa ahli :
Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000)
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004)
Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001)
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008).
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).
Nutrisi berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan sedangkan nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008).

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif.
2.2    Macam-Macam Kebutuhan Nutrisi
2.2.1        Zat Gizi Makro
A.    Karbohidrat
Karbohidrat sebagai zat besi merupakan nama kelompok zat- zat organic yang mempunyai struktur molekul yang berbeda- beda walaupun terdapat persamaan – persamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Karbohidrat mempunyai peran penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur dll. Karbohidrat yang terasa manis disebut gula (sakarin) dari beberapa golongan karbohidrat, ada yang berfungsi sebagai penghasil serat yang sangat bermanfaat sebagai diet (dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan manusia. Karbohidrat didalam tubuh dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari terutama sumber bahan makanan yang berasal dari tumbuh- tumbuhan dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu.
No
Bahan Makanan
Jumalah KH….gr/100 bahan
1
Beras
76-80
2
Singkong
35
3
Gaplek
81
4
Ubi Rambut
28
5
Jagung
64-74
6
Kentang
19
7
Gandum (Terigu)
77
8
Sagu
85
                       
Korbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokan menjadi 3:
1)      Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida larut di dalam ir dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut juga gula. Dalam ilmu Gizi hanya ada tiga jenis monosakarida yang paling penting yaitu, glukosa fruktosa dan galaktosa. Penanaman kimianya selalu berakhiran –osa
a.       Glukosa
Sering banyak dijumpai didalam alihan darah (disebut kadar gula darah) dan fungsinya sebagai penyedia energy bagi seluruh sel- sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan fisiologis kadar gula darah sekitar 80-120 mg%. Kadar gula darah dapat meningkat melebihi normal disebut hiperglikemia, keadaan ini dijumpai pada penderita diabetes mellitus.
b.      Fruktosa
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Ini adalah jenis sakarida yang paling manis, banyak dijumpai paha mahkota bunga, madu dan hail hidrolisis gula tebu. Di dalam tubuh, fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.
c.       Galaktosa
Di alam tidak dijumpai dalam bentuk bebas, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisis dari laktosa.
2)      Disakarida
Disakarida merupakan gabungan antara 2 monosakarida. Pada bahan makanan, disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltose dan laktosa.
a.       Sukrosa
Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula meja atau gula pasir dan disebut juga gula invert.
b.      Maltose
Mempunyai 2 molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh maltose didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicena dan dirasakan lebih enak dan nikmat. Contonya beras, berdasarkan kandungan amilosanya, beras (nasi) dapat dibagi menjadi 4 golongan:
Amilosa tinggi 25-33 %
Amilosa menengah 20-25 %
Amilosa rendah 09-20 %
Milosa sangat rendah <9%
c.       Laktosa
Mempunyai 2 molekul monosakarida yang terdiri dari suatu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air. Sumber hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu.
-          Susu sapi mengandung 4-7 %
-          ASI mengandung 4-7 %
3)      Polisakarida
Merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang. Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan disakarida. Di dalam ilmu gizi ada 3 jenis yang ada hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen, dan selulosa.
a.       Amilum (zat pati)
Merupakan sumber energy utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di Negara sedang berkembang oleh karena dikonsumsi sebagai bahan pokok. Sumber amilum adalah umbi-umbian dan serelia dan biji-bijian merupakan sember amilum yang berlimpah ruah oleh karena mudah didapatuntuk konsumsi.
b.      Dekstrin
Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air, dengan iodium akan berubah menjadi warna merah.
c.       Glikogen
Glikogen merupakan merupakan “pati hewan”, terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air ( pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah. Sumber banyak terdapat pada kecambah, serelia, susu, sirup jagung (26%)
d.      Selulosa
Hampir 50 % karbohidrat yang berasal dari tumbuhan- tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh- tumbuahan. Selulosa tidak dapat dicern oleh tubuh manusia, oleh karena tidak da enzim untuk memecah selulosa. Meskipun karena tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume dari faeses sehingga akan memperlancar defekasi.
Tabel derajat kemanisan
No
Sebagai standart sukrosa
100
1
Fruktosa
173
2
Sukrosa
100
3
Glokosa
74
4
Galaktosa
32
5
Maltosa
32
6
Laktosa
16
                                    Fungsi karbohidarat di dalam tubuh adalah:
1)        Fungsi utamanya sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi energy untuk aktifitas tubuh, dan sebagian lagi disimpn dalam bentuk glikogen di hati dan di otot.
2)        Melindungi protein agar tidak dibakar sebgai penghasil energy
3)        Apabila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energy tubuh dan  jika tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalaam tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi korbohidrat sebagai penghasil energy.
4)        Membantu metabolisme lemak dan protein, sehingga dapat mencegaah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan
5)        Di dalam hepar berfungsi unruk detolsifikasi zat-zat toksik tertentu.
6)        Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh yaitu sebagai laktosa dan ribose.
7)        Karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung setrat berguna untk pencernaan dalam melancarkan defekaasi.
8)        Bahan penbentuk asam amino esensial    
B.     Lemak (lipid)
lemak, disebut juga lipid, dadalah suatu zat yang kaya akan energy, befingsi sebagai sumber energy yang utama untuk proses metobolisme tubuh.
Secara klinis, lemak yang penting adalah:
1)      Kolesterol
Kolesterol adalah jenis lemak yyang paling dikenal oleh masyarakat kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sjumlah komponen penting seperti vitamin D, Hormon Seks, dan Asam Empedu.
2)      Trigliserida
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99%  trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol.
3)      Fosfolipid
Fosfolipid merupakan gabungan fosfat dengan lipid
4)      Asam lemak
a.       Asam lemak jenuh
Asam larutan : minyak kelapa
Asam miristat: minyak nabati
Asam palmitat : minyak nabati dan hewani
b.      Asam lemak tidak jenuh tunggal
Asam palmitoleat : lemak nabati, lemak hewani
Asam oleat           :  lemak nabati, lemak hewani, 75 %minyak live, 30 % lemak babi, 40% lemak sapid an domba
c.       Asam lemak tidak jenuh ganda
Asam linoleat, asam eleostearat, asam arakhidonat
                                    Fungsi PUFA
Lemak di dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energy, bahan baku hormone, membantu transport vitamin yang larut lemak, sebagai bahan insulasi terhadap perubahan suhu, serta perlindungan organ- rgan tubuh bagian dalam.
C.    Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup da merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan, membentuk senyaa-senyawa esnsial tubuh, mengatur keseimbangan air, mempertahankan kenetralan (asam-basa) tubuh, membentuk antibiotic dan mentransfer zat gizi.
Fungsi protein
a.       Sebagai bahan pembentuk enzim
b.      Alat pengangkut dan alat penyimpan
c.       Pengatur pergerakan
d.      Penunjang mekanis
e.       Pengendalian mekanis
f.       Pengendalian pertumbuhan
g.      Media peambatan implus syaraf
2.2.2        Zat Gizi Mikro dan Air
A.    Vitamin
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metobolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi
1.      Jenis dan Sumber Vitamin
1)      Vitamin yang larut dalam air
a.       Vitamin C
Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-buahan, terutama buah-buahan segar. Vitamin C mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksida, sebaiknya pengirisan itu agar vitamin C tidak banyak hilang, sebaiknya pengirisan dan penghancuran yang berlebihan dihindari.
b.      Vitamin B kompleks
Tiamin kebanyakan berasal dari biji-bijian seperti beras pecah kulit atau katulnya. Riboflavin dalam bentuk murni diperoleh dari isolasi ragi, hati, putih telur dan susu terutama berasal dari hasil ternak. Pantotenat paling banyak terdapat dalam royal jelly
2)      Vitamin tidak larut di dalam air (larut lemak)
a.       Vitamin A
Terdapat pada sayuran dan buah-buahan yang berwarna hijau atau kuning biasanya banyak mengandung karoten. Wortel, ubi jlar dan waluh kaya akan karaton.
b.      Vitamin D
Terdapat pada minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi dan sedikit buah pisang.
c.       Vitamin E
Terdapat pada minyak gandum/jagung, sayuran, hati, telur, mentega, susu,daging dan terutama kecambah.
d.      Vitamin K
Terdapat pada hati, bayam, kubis, kol, susu, kuning telur dan minyak kedelai
2.      Fungsi vitamin
Vitamin mempunyai fungsi yang spesifik sesuai dengan fungsi spesifik sebagai biokatalisator atau sebagai koenzim. Sebagai contoh adalah sebagai koenzim metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dll. Oleh karena itu kekurangan vitamin tyang dikenal dengan avitaminosis akan berdampak bueuk pada kesehatan dan gangguan fungsi biologis organ atau system.
3.      Kelebihan Vitamin
1)      Sering terjadi pada vit A, D, E. K dan tidak pada vit B kompleks dan C
2)      Hipervitaminosis A: sakit kepala, muntah-muntah
3)      Hipervitaminosis C: aggressor kuat pada lambung akibat dari HCL lambung yang meningkat, randang usus, maag dll.
B.     Mineral
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzin dan sangat penting dalampengendalian komposisi cairan tubuh 65 % adalah air dalam bobot tubuh
1.    Sumber dan Fungsi Mineral
1)        Kalsium dan fosfat
Kalsium dan fosfor dalam bentuk hydrosiapati adalah komponen terpenting pada struktur keras dari tulang dan gigi. Kalsium berperan  dalam prangsangan  saraf dan otot, penggumpalan darah,perantara dala tanggap hormonal dan beberapa aktifitas enzim.
2)        Magnesium
Sumber dari magnesium diantaranya adalah sayur-sayuran  hijau, kedelai, kecipir.
3)        Fe (Besi)
Sumber zat besi diantara adalah telur, daging, ikan, tepung, gandum, roti, sayuran hijau, hati, ayam, kacang-kacangan, kentang,  dan jagung.
4)        Natrium
Tubuh manusia mengandung 1,8gram natrium (Na) perkg BB bebas lemak,dimana sebagian besar terdapat dalam cairan ekstraseluler. Kandungan natrium dalam plasma sekitar 300-355mg/100ml. karena natrium merupakan kation utama dari cairan ekstraseluler,pengontrolan osmolaritas dan volume cairan tubuh sangat tergantung pada ion natrium dan rasio natrium terhadap ion lainnya. Kehilangan natrium yang berlebihan dapat diakabatkan oleh karena muntah muntah,diare,bdan berkeringat.
5)        Iodium
Sumber iodium diantaranya adalah sayuran,ikan laut,dan rumput laut. Sedangkan fungsi dari iodium diantaranya adalah sebagai komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid
6)        Fluor
Sumber fluor diantaranya adalah air,makanan laut,tanaman,ikan dan makana b hasil ternbak. Sedangkan fungsi fluor diantaranya adalah:
1.    Untuk pertumbuhan dan struktur gigi
2.    Untuk mencegah karies di gigi
7)        Khlor
Dari khlor diantaranya adalah garam, keju, ikan, bayam, udang dan seledri. Sedangkan fungsi dari khlor diatranya:
a.    Activator enzim amylase dan pembentukan hcl lambung
b.    Mengaktifkan enzim amylase dalam mulut untuk memecah pati
c.    Membantu menjaga tekanan osmostik
8)        Zinc
Sumber utama zinc adalah daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati, gandum, ragi, selada, roti dan kacang kacangan. Sedangkan fungsi dari zinc adalah:
a.    Meninngkatkan keaktifan enzim
b.    Meningkatkan pertumbuhan
9)        Tembaga
Sumber utama dari tembaga adalah susu dan sereal. Sedangkan fungsinya adalah berperan dalam kegiatan enzim pernafasan,sebagai provaktor bagi enzim misalnya sitokrom oksidase
10)    Kobalt
Merupakan komponen vitamin b12 yang diperlukan bagi perkembangan normal sel sel darah merah. Sumber utamanya adalah vitamin b12,b1 dan sayuran hijau. Kobalt mempunyai fungsi untukn keseimbangan tubuh.
2.    Jenis Mineral
Berdasarkan jenisnya,mineral dibagi 2 macam yaitu
1.    Makro mineral(terdiri dar:kalsium,Al,Mg,P,sodium dan sulfur)
2.    Mikro mineral(terdiri dar:Fe,flour,Mn,zinc,kobalt dan premium).
3.    Macam- dan Fungsi Mineral
Zat yang sering mengalami kekurangan adalah protein dan energy. Semua jaringan tubuh manusia ataupun hewan,pangan dan pakan mengandung zat inorganic yang disebut unsure hara atau mineral yang berbeda beda. Pada saat ini ditemukan 22-23mineral yang dipandang merupan esensial untuk ternak. Dari kemampuan 22-23 mineral yang diperoleh,merupan unsuresensial pupuk ternak. Dari kemampuan 22-23 unsur tadi,7 unsur diantara nya disebut makro mineral dan 15-16 unsur disebut mikro mineral
Tiga fungsi utama mineral yaitu:
1.    Sebagai komponen utama tubuh (structural elemen) atau penyusun perangkat tulang,gigi dan otot otot.
2.     Merupakan unsure dalam cairan tutbuh atau jaringan.
3.    Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzim dan hormone.
3.        Air dan Elektrolit
Air merupakan komponen kimia utama dalam tubuh. Fungsi air bagi tubuh adalah sebagai berikut:
1.     Pelarut zat gizi
2.     Fasilitator pertumbuhan
3.     Sebagai katalis reaksi biologis
4.     Sebagi pelumas
5.     Sebagai pengatur suhu tubuh
6.     Sebagai sumber mineral bagi tubuh
Natrium merupakan ion positif yang dominan dalam cairan ekstraseluler. Fungsi natrium dalam tubuh adalah sebagai berikut:
1.    Membantu menyeimbangkan air,asam dan basa dalam cairan ektraseluler
2.    Sebagai bahan penyusun dalam cairan (getah) pancreas,empedu dan keringat.
3.    Peranan penting dalam kontraksi otot dan fungsi saraf.
4.    Memainkan peranan putus dalam penyerapan karbohidrat
Kalium dalam makanan dan dalam tubuh ditemukan dalam bentuk iok K+,baik dalam larutan ataupun dalam bentuk garam. Fungsi kalium dalam tubuh sebagai berikut:
1.    Merupakan bagian integral dan esensial tiap sel dan dibutuhkan untuk pertumbuhan sel
2.    Membantu banyak reaksi biokimia
3.    Mengatur tekanan osmotic dalam sel dan mengontrol distribusi air
4.    Menjaga keseimbangan asam dan basa
5.    Penting dalam transmisi impuls saraf
6.    Ikut dalam pelepasan insulin dari pancreas
Didalam tubuh terdapt sekitar 0,15% (1,9gram/kgBB). Cairan cerebrospinal dan lambung mengandung Cl lebih banyak. Fungsi klorida dalam tubuh sebagai berikut:
1.        Memainkan peranan penting dalam regulasi tekanan osmotic,keseimbangan air dan keseimbangan asam basa.
2.        Dibutuhkan produksi asam hcl dilambung.
2.3    Kebutahan Nutrisi Berdasarkan Usia
2.3.1        Gizi Pada Bayi
1.    Prinsip Gizi Pada Bayi
Kebutuhan gizi pada bayi berbeda dengan kebutuhan anak dan dewasa. Bayi memerlukan karbohidrat dengan bantuan amilase untuk mencerna bahan makanan yang berasal dari zat pati. Protein yang diperlukan berasal dari ASI ibu yaitu dengan kadar 4-5 % dari total kadar kalori dalam ASI. Lemak yang diperlukan 58% dari kalori total dalam susu matur. Mineral yang diperlukan pada masa ini terdiri dari kalsium, posfor, klor,kalium, dan natrium yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan si bayi. Sedangkan untuk vitamin berfariasi sesuai dengan diet ibu. Setelah umur 6 bulan, setiap bayi membutuhkan makanan lunak yang bergizi yang sering disebut makanan pendamping ASI (MP-ASI). MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak.
Pada keadaan biasa, MP-ASI dibuat dari makanan pokok yang disiapkan secara khusus untuk bayi, dan diberikan 2-3 kali sehari sebelum anak berusia 12 bulan. Kemudian pemberian ditingkatkan 3-5 kali sehari sebelum anak berusia 24 bulan. MP-ASI harus bergizi tinggi dan mempunyai bentuk yang sesuai dengan umur bayi dan anak berduta. Sementara itu ASI harus tetap diberikan secara teratur dan sering.
Dalam keadaan darurat bayi dan balkita seharusnya mendapat MP-ASI untuk mencegah kekurangan gizi. Untuk memperoleh MP-ASI yang baik yang dibuat secara lokal, perlu diberi tambahan vitamin dan mineral pada makanan waktu akan dihidangkan. Variasi bahan makanan yang diberikan sejak bayi akan diingat sampai dewasa, mengatasi bayi susah makan karena variasi makanan tidak akan menyebabkan bayi bosan.
Kebutuhan akan kalori yang diperlukan oleh bayi adalah 4-5% dari susu matur. Mayoritas proteinnya yaitu whey yang sudah dicerna. Lemak yang diperlukan kira-kira 58% dari kalori total dalam susu matur.
2.    Macam-macam makanan bayi
Setelah bayi umur 6 bulan, maka untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya demi pertumbuhan dan perkembangannya diperlukan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI). Makanan pendamping ASI yang baik adalah terbuat dari bahan makanan segar, seperti: tempe, kacang-kacangan, telur ayam, hati ayam, ikan,sayur mayur, buah-buahan. Jenis-jenis MP-ASI yang dapat diberikan adalah :
1.        Makanan Lumut adlah makanan yang dihancurkan atau sering tampah kurang merata dan bentuknya lebih kasar dari makanan lumut halus. Contohnya: bubur susu, bubur sumsum, pepaya sering, nasi tim, dan lain-lain.
2.        Makanan Lunak adalah makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak berair. Contohnya: bubur nasi, nasi tim, bubur ayam, dan lain-lain.
3.        Makanan Padat adalah makanan lunak yang tidak nampak berair dan biasanya disebut makanan keluarga. Contohnya: lontong, nasi tim, kentang rebus, dan lain-lain.
3.    Cara pengelolahan makanan bayi.
Pengelolan bahan makanan untuk bayi desesuaikan dengan umurnya. Ini dikarenakan setiap bayi dalam masa perkembangan kemampuan didtem pencernaannya berbeda-beda. Berikut pengelolahaan bahan maknan berdasarkan umur.
1)   Pemberian makanan bayi umur 6-9 bulan.
a.    Penyerapan vitamin A dan zat gizi lain pemberian ASI diteruskan
b.    Pada umur 6 bulan alat cerna sudah lebih berfungsi, oleh karena itu bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumut 2 kali sehari.
c.    Untuk mempertinggi nilai gizi makanan,nasi tim ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber lemak, yaitu santan atau minyak kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan bayi, memberikan rasa enak juga mempertinggi yang larut dalam lemak.
2)   Pemberian makanan bayi umur 9-12 bulan
a.    Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap. Bentuyj dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, mendekati makanan keluarga.
b.    Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah maknan selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang hijau, buah. Usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri agar kebersihann ya terjamin.
c.    Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan maknan. Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran secara berganti-ganti. Pengenalan berbagai bahan makanan sejak dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat di kemudian hari.
3)   Pemberian makanan anak umur 12-24 bulan.
a.    Pemberian ASI diteruskan
b.    Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Selain itu berikan makanan selingan 2 kali sehari.
c.    Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan padanan bahan makanan, misalnya nasi dapat diganti dengan tahu, tempe, kacang ijo, telur, atau ikan. Bayam dapat diganti dengan bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit.
d.   Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.
4.    Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian makanan.
1)        Faktor heredokonstitusionil.
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi intelegensi dibandingkan dengan lingkungan. Sifat-sifat emosional seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.
a.    Jenis kelamin. Pada umur tertentudan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun, sedangkan pria mulai pada umur 12 tahun.
b.    Ras atau bangsa. Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning mempunyai hereditas lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang italia.
c.    Keluarga. Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang pendek sedangkan anggota keluarga lainnya tinggi.
d.   Umur. Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi dan masa adolesensi.
2)        Faktor lingkungan faktor prenatal.
a.    Gizi (defisiensi vitamin,iodium, dan lain-lain). Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari bahan makanan binatang yang sedang hamil, warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. Jenis kelainan tersebut dapat diduga sebelumnya dengan menghilangkan vitamin tertentu. Telah dibuktikan pula bahwa kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal. Diketahui pula bahwa pada ibu dengan keadaan gizi yang jelek tidak dapat terjadi konsepsi. Hal ini disinggung pula oleh warkany dengan mengatakan the most serious congenital malformation is never to be conceived at all.
b.    Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidrmnion). Faktor mekanis seperti posisi fetus yangabnormal san oligohidramnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot. Mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu berat karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterin akhir. Implantasi ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat menbgganggu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.
c.    Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontraksepsi dan lain-lain). Telah lama diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kelainan. Seperti: palatoskizis, hidosefalus, diastasis kranial.
d.   Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes militus sering menunjukkan kelainan berupa makrosomia, kardiomegali dan hiperplasia adrenal.
e.    Radiasi (sinar rontgen, radium, dan lain-lain). Pemakaian radium dan sinar rotgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
f.     Infeksi (trimester I: rubela dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya : toksoplasmosis, sifilis dan lain-lain).
g.    Imunitas (eritroblastosis fetalis, kern icterus). Keadaan ini timbul atas dasar adanya perbedaan golongan darah antara fetus dan ibu, sehingga ibumembentuk antibodi terhadap sel darah merah bayi yang kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah bayi yang akan mengakibatkan hemolisis.
h.    Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta). Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
3)        Faktor pascanatal
a.    Gizi (masukan makanan kualitatif dan kuantitatif)  termasuk dalam hal ini bahan pembangun tubuh yaitu protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin
b.    Penyakit (penyakit kronis dan kelainan kongenital). Beberapa penyakit kronis seperti glomerulonefiritis kronik, tuberkolosisn peru, dan penyakit seliakdapat menyebabkan retardasi pertumbuhan jasmani. Hal yang sama juga dapat terjadi pada penderita kelainan jantung bawaan.
c.    Keadaan sosial-ekonomi. Hal ini memegang peran penting dalam pertumbuhan anak. Jelas terlihat pada ukuran bayi yang lahir dari golongan orang tua dengan keadaan sosial-ekonomi yang kurang, yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi dari keluarga dengan sosial-ekonomi yang cukup.
d.   Musim. Di negri yang mempunyai 4 musim terdapat perbedaan kecepatan tumbuh berat badan dan tinggi. Pertambahan tinggi terbesar pada musim semi dan paling rendah pada musim gugur. Sebaliknya penambahan berat badan terbesar terjadi pada musim gugur dan terkecil pada musim semi.
e.    Lain-lain. Banyak faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, antara lain pengawasan medis, perbaikan sanitasi, pendidikan, faktor psikologi, dan lain-lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian makanan pada bayi yaitu umur, berat badan, diagnosis dari penyakit dan stadium, keadaan mulut sebagai alat penerima makanan, kebiasaan makan, kesukaan dan ketidaksukaan, akseptabilitas terhadap jenis makanan dan toleransi anak terhadap makan yang diberikan, jenis dan jumlah makanan yang diberikan, dan kapan saat yang tepat pemberian makan.
5.    Pengaruh status gizi tarhadap pertumbuhan dan perkembangan
Gizi menjadi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. Gizi di dalamnya memiliki keterkaitan yang erat hubungannya dengan kesehatan dan kecerdasan. Apabila seorang anak terkena defisiensi gizi maka kemungkinan besar sekali anak akan mudah terkena infeksi. Gizi ini sangat berpengaruh terhadap nafsu makan, kehilangan bahan makanan misalnya melalui diare dan muntah-muntah, serta metabolisme makanan pada anak. Selain itu juga dapat diketahui bahwa infeksi menghambat reaksi imunologis yang normal dengan menghabiskan sumber-sumber energi tubuh.
Penyakit kwashiorkor dan marasmus sering ditemukan dalam taraf yang berbeda-beda. Penyakit ini menyebabkan penderita kehilangan bahan makanan, pengahncur jaringan tubuh semakin meningkat, karena dipakai untuk pembentukan protein atau enzim-enzim yang diperlukan dalam usaha pertahanan tubuh. Ini akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Selain itu yang lebih parahnya lagi, kuman-kuman yang tidak berbahaya pada anak dengan gizi normal akan bisa menyebabkan kematian bagi anak dengan gizi buruk. Ancaman perkembangan gangguan otak akibat kurang gizi lebih sering terjadi pada anak marasmus di bandingkan dengan anak yang kwashiorkor.
2.3.2        Gizi Pada Balita
1.  Prinsip Gizi Bagi  Balita
Balita atau anak dibawah 5 tahun adalah anak usia kurang dari 5 tahun sehingga bayi usia dibawah 1 tahun juga termasuk dalam golongan ini. Anak usia 1-5 tahun dikatakan mulai disapi sampai dengan prasekolah. Balita usia 1-5 tahun dibedakan menjadi 2, yaitu anak usia lebih dari 1 tahun sampai 3 tahun (batita) dan anak usia lebih dari 3 tahun sampai 5 tahun (prasekolah).
2.    Karakteristik Batita
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibu. Oleh karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering. Pada usia prasekolah anak dikatakan konsumen aktif yaitu mereka sudah dapat memilih makanan yang disukainya (persagi, 1992). Perilaku makan dipengaruhi oleh keadaan psikologis, kesehatan, dan social anak. Oleh karena itu, sikap keluarga merupakan hal penting dalam pemberian makan.
3.    Kebutuhan Gizi Balita
Status gizi balita dapat dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS).
1.        Kebutuhan energy
Kebutuhan energy bayi dan balita relatif besar dibandingkan dengan orang dewasa.
2.        Kebutuhan zat pembangun
3.        Balita sedang dalam masa pertumbuhan sehingga kebutuhannya relatif besar daripada orang dewasa.
4.        Kebutuhan zat pengatur
Kebutuhan air bayi dan balita dalam sehari berfluktuasi seiring dengan bertambahnya usia.
4.    Pengaruh – Pengaruh Status Gizi Pada Balita
Status gizi pada balita sangat perlu diperhatikan karena kekurangan gizi akan menyebabkan kerusakan yang irreversible (tidak dapat dipulihkan). Kekurangan gizi yang lebih fatal akan berdampak pada perkembangan otak. Status gizi balita dapat diketahui dengan mencocokkan umur anak dengan berat badan standar (WHO-NCHS). Sedangkan pada orang dewasa status gizi bias diukur dengan IMT / BMI.
Rumus IMT =
Indeks masa tubuh normal angkanya antara 18,5-25. Bila angkanya kurang dari 18,5 dikategorikan kurus dan lebih dari 25 dikategorikan gemuk. Sedangkan parameter yang digunakan untuk balita adalah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.
5.    Menu Seimbang Untuk Balita Dan Pengelolaan Gizi Balita
Balita memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dengan orang dewasa. Balita membutuhkan lebih banyak lemak dan lebih sedikit serat. Menu seimbang untuk balita yaitu;
1.    Gula dan garam
Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram.
2.    Porsi makan
Balita membutuhkan makanan sumber energy yang lengkap dalam jumlah yang kecil namun sering.
3.    Kebutuhan energy dan nutrisi
Bahan makanan sumber energy seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat wajib dikonsumsi anak setiap hari.
4.    Susu pertumbuhan
Susu sebagai salah satu sumber kalsium yang penting untuk balita. Balita butuh 350 ml/12 oz per hari. Susu mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12 bulan keatas.
Menu seimbang yaitu gizi yang harus terpenuhi untuk menjaga keseimbang gizi tubuh yaitu,
1.        Karbohidrat seperti nasi, sereal, kentang atau mie.
2.        Buah dan sayur seperti pisang, papaya, jeruk, tomat, dan wortel.
3.        Susu dan produk olahan susu.
4.        Protein seperti ikan, susu, daging, telur.
5.        Lemak dan gula seperti minyak, santan, mentega, roti, dan kue yang mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak.
6.    Makanan yang Harus Dihindari
1)        Makanan yang terlalu berminyak, junk food, dan makanan berpengawet
2)        Penggunaan garam. Pilihlah garam yang beryodium yang baik untuk kesehatan.
3)        Aneka jajanan dipinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan gizinya.
4)        Telur dan kerang. Karena sering kali menimbulkan alergi bahkan keracunan bila tidak jeli memilihnya.
5)        Kacang-kacangan. Jangan berikan karena balita belum terampil mengunyah.
7.    Zat Gizi yang Diperlukan Untuk Anak
Manusia memerlukan 6 zat gizi utama yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Makanan yang dimakan anak harus:
1)        Beragam jenisnya
2)        Jumlah atau porsinya cukup (tidak kurang atau berlebihan)
3)        Higienis dan aman (bersih dari kotoran dan bibit penyakit serta tidak mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan)
4)        Makan dilakukan secara teratur
5)        Makan dilakukan dengan cara yang baik
Keenam zat gizi utama berfungsi untuk:        
1)        Menghasilkan tenaga yang digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan.
2)        Membangun jaringan tubuh dan mengganti jaringan tubuh yang rusak (zat pembangun)
3)        Mengatur kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam tubuh (zat pengatur)
2.3.3        Gizi Pada Anak Remaja dan Dewasa
1.    Prinsip Gizi Bagi Anak dan Remaja dan Dewasa
Pada masa remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori setiap hari. Remaja adalah masa peralihan dari anak menuju dewasa. Menutrut WHO batasan usia remaja yaitu umur 10-19 tahun. Makanan yang mengandung zat gizi untuk tubuh berkembang.remaja putri yang terpelihara kadar gizinya akan terpelihara kesehatan reproduksinya. Jika kondisi sehat ini terus di pertahankan sampai kondisi memasuki waktu hamil maka akan mendapatkan anak yang sehat dan cerdas.
2.    Pengaruh Status Gizi terhadap Sistem Reproduksi
Remaja yang kurang gizi atau terlalu kurus (KEK), anemia, kekurangan kalsium, vitamin D, yodium, seng, dan kekurangan vitamin, serta mineral lainnya akan mempengaruhi proses reproduksi. Khusus remaja putri (calon ibu TB <145 cm BB <45 kg). Anemia dapat menyebabkan resiko pendarahan pada waktu melahirkan. Wanita membutuhkan zat besi 2x lebih banyak daripada pria karena mengalami haid, dan banyak mengeluarkan darah pada saat melahirkan. Zat besi diperlukan untuk pembentukan Hb. Tanda-tanda anemia yaitu 5L (lemah, letih, lesu, lelah, lalai) pusing, mata berkunang-kunang, muka dan tangan pucat
3.    Karakteristik Pertumbuhan dan Pentingnya Nutrisi Remaja
Kebutuhan gizi remaja dan eksekutif muda relatif besar, karena mereka masih mengalami pertumbuhan, dan melakukan aktifitas lebih tinggi, sehingga di perlukan zat gizi yang lebih banyak.
1.   Energi
Faktor yang diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi remaja adalah aktivitas fisik. Sejak lahir hingga usia 10 tahun, energi yang dibutuhkan relatif sama dan tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Pada masa remaja ada perbedaan kebutuhan energi karena perbedaan komposisi tubuh dan kecepatan pertumbuhan. Kecukupan gizi (AKG) untuk remja perempuan 2000-2200 kkal, untuk remaja pria 2400-2800 kkal setiap hari. AKG energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat.
2.   Protein
Pada remaja Protein juga meningkat karena proses pertumbuhan yang sedang terjadi sangat tepat. Kebutuhan protein remaja prempuan lebih tinggi di banding laki-laki, karena memasuki masa pertumbuhan cepat lebih dulu.  Pada remaja akhir laki-laki lebih banyak membutuhkan protein . kecukupan protein remaja 1,5-2,0 gr/kg BB/hari. AKG protein remaja dan dewasa muda adalah 48-62 gr untuk perempuan 55-66 gr untuk laki-laki
3.   Kalsium
Kebutuhan kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena akselerasi muskular, sekeletal/kerangka dan perkembangan endokrinlebih besar dibandingkan masa anak dan dewasa. >20% pertumbuhan TB dan 50% masa tulang dewasa dicapai pada masa remaja. AKG remaja dandewasamuda 600-700 mg untuk perempuan 500-700 mg untuk laki-laki.
4.   Besi
Kebutuhan pada remaja laki-laki meningkat karena ekspansi  volume darah  dan peningkatan konsentrasi Hb. Setelah dewasa kebutuhan besi menurun. Hal ini yangperlu diingat, adalah biovailabilitas dari makanan umumnya sangat rendah yaitu <10%. Sumber besi dari hewani mempunyai bioavailabilitas yang lebih tinggi di bandingkan dengan sumber nabati.
5.   Seng (zinc)
Seng untuk pertumbuhan serta kematangan seksual remaja, terutama remaja laki-laki. AKG seng adalah 15 mg untuk remaja dan dewasa muda
6.   Vitamin
Kebutuhan energi meningkat, maka kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat (B1,B2 dan niacin) . untuk sintesa DNA dan RNA diperlukan vitamin B6, Vitamin B12, dan asam folat, untuk pertumbuhan tulang adalah vitamin D, untuk pembentukan penggantian sel vitamin A, C, E.
4.    Batasan Remaja
Masa remaja merupakan masa yang paling sulit untuk dilalui oleh individu.masa ini dapat dikatakan sebagai masa yang paling kritis bagi perkembangan pada tahap-tahap kehidupan selanjutnya, karena masa ini terjadi banyak perubahan dalam diri baik perubahan fisik maupun psikologi, pada wanita mengalami menstruasi atau buah dada yang membesar. Pada pria antara lain di tandai dengan perubahan suara, otot membesar, dan mimpi basah. Berbagai perubahan fisik yang terjadi pada remaja merupakan proses alamiah. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun – 9 tahun menurut WHO
5.    Kebutuhan Gizi Remaja
Kebutuhan akan kecukupan gizi pada remaja akan didapatkan dari kesesuaian antara jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi, dengan kebutuhan fungsi tubuh sehingga bermanfaat bagi terpeliharanya fungsi tubuh secara optimal. Gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari dapat mencegah terjadinya keadaan gizi kurang atau gizi lebih.
6.    Faktor-Faktor Yang Berperan Pada Gizi Remaja
1)   Status Individu
Biasanya wanita remaja yang telah menikah akan kesulitan memilih jenis makanan yang akan dihidangkan. Wanita yang telah berumah tangga biasanya lebih memilih mengonsumsi makanan yang tidak dihabiskan oleh keluarga karena merasa saying apabila terbuang.
2)   Status Ekonomi
Wanita dengan tingkat ekonomi yang tinggi maka gizinya lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat gizinya yang rendah.
3)   Anatomi Tubuh Individu
Ukuran pelvis individu berhubungan erat dengan tinggi badan seseorang. Banyak wanita terutama wanita karier yang berhubungan dengan public cenderung lebih mengonsumsi makanan diet tanpa lemak.
7.    Perilaku Makan Khas Pada Remaja
Remaja putri sering menghindari jenis bahan makanan seperti telur dan susu. Susu dihubungkan dengan kegemukan. Akibatnya akan kekurangan protein hewani. Sehingga tidak dapat tumbuh tinggi secara optimal.
2.4    Cara Penilaian Status Gizi
A.    Penilaian Status Gizi
Penialaian status gizi merupakan suatu interpretasi dari sebuah pengetauan yang berasal dari studi informasi makanan, biokimia, antropometri, dan klinik.
1.      Survey Gizi
Bentuk survey cross sectional yang dilakukan pada kelompok masyarakat yang diukur. Sirvei gizi cross sectional memiliki kelebihan yaitu dapat mengidentifikasi dan menerangkan kelompok dalam populasi yang beresiko terhadap malnutrisi yang kronik. Kekurangannya yaitu kurang dapat mengidentifikasi malnutrisi yang akut atau memberikan informasi penyebab yang mungkin terjadi dari malnutrisi.
2.      Surveilans Gizi
Yaitu monitoring yang terus menerus  dari status gizi kelompok tertentu. Kelebihan surveilans gizi yaitu dapat mengidentifikasi penyebab yang memungkinkan terjadinya malnutrisi sehingga dapat digunakan untuk membuat dan memulai intervensi dalam tingkat populasi dan suppopulasi.
3.      Skining Gizi
Untuk mengidentifikasi individu yang mengalami malnutrisi dan membutuhkan suatu intervensi yang dapat dilakukan melalui skrining. Skrining dapat dilakukan pada tingkat individu dan juga pada suatu sub populasi yang dianggap beresiko tinggi.
B.     Metode Pengukuran Status Gizi
Untuk mengidentifikasi individu yang mengalami malnutrisi dan membutuhkan suatu intervensi yang dapat dilakukan melalui skrining. Skrining dapat dilakukan pada tingkat individu dan juga pada suatu sub populasi yang dianggap beresiko tinggi.
1.      Pengukuran Secara Langsung
1)      Antropometri
a.      Pengertian
Secara umum antropometri merupakan ukuran tubuh manusian. Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan gizi.
b.      Penggunaan
Antropometri secara umu digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh.
2)      Klinis
a.      Pengertian
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.
b.      Penggunaan
Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda ( sign ) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.
3)      Biokimia
a.      Pengertian
Pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan dalam berbagai macam jaringan tubuh.
b.      Penggunaan
Untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi,banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
4)      Biofisik
a.      Pengertian
Metodo penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi ( khususnya jaringan ) dan meihat perubahan struktur dari jaringan.
b.      Penggunaan
Digunaan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik ( epidemik of night blindnes ) cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap
2.      Pengukuran Secara Tidak Lansung
1)      Survey Konsumsi
a.      Pengertian
Metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
b.      Penggunaan
Metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
2)      Statistic vital
a.      Pengertian
Dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi
b.      Penggunaan
Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator secara tidak langsung pengukuran status gizi.
3)      Faktor ekologi
a.      Pengertian
Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi multifaktor dari lingkungan fisik, biologi, ekonomi, budaya.
b.      Penggunaan
Mengetahui penyebab malnutrisi disuatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi.
C.    Pengukuran Antropomedi
Antropometri statis yaitu pengukuran manusia dalam posisi diam dan linier pada permukaan tubuh. Antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melekukan kegiatannya.
1.      Kelebihan dan kekurangan Antropometri
a.      Kelebihan :
-       Prosedur aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup besar
-       Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli
-       Alat murah,mudah dibawa,tahan lama,dapat dipesan dan dibuat di daerah setempat
-       Metode ini tepat dan akurat
b.      Kekurangan :
-       Tidak sensitif
-       Faktor diluar gizi ( penyakit,genetik,dan penurunan penggunaan energi ) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitifitas pengukuran antropometri.
-       kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mengetahui presisi,akurasi dan validasi pengukuran
-       sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan : latihan petugas yang tidak cukup,kesalaha alat,kesulitan pengukuran.
2.      Jenis Parameter Antropometri
1)      Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur akan menyebabkan lebih banyak iterpretasi gizi salah.
2)      Berat Badan
Merupakan ukuran terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir. Pada masa balita berat badan digunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi,kecuali terdapat kelainan klinis ( dehidrasi,asites,oedema,atau adanya tumor ).
3)      Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadan pertumbuhan skeletal. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama.
4)      Lingkar Lengan Atas
Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah,murah dan cepat. Tidak memrlukan data umur yang terkadang susah diperoleh.
5)      Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedr dalam ilmu kedokteran anak secara praktis,biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dan besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala. Contoh hidrosefalus dan mikrosefalus.
6)      Lingkar Dada
Biasa digunakan pada anak umur 2-3 tahun,karena pertumbuhan lingkar dada pesat sampai anak berusia 3 tahun. Pada umur 6 bulan lingkar dada dan kepala sama setelah umur ini lingkar kepala tumbuh lebih lambat dari pada lingkar dada.
7)      Lingkar Lutut
Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan,sehingga data tinggi badan didapatkan dari tinggi lutut bagi orang tidak dapat berdiri atau lansia. Pada lansia digunakan tinggi lutut karena pada lansia terjadi penurunan masa tulang,yang dapat mengakibatkan bungkuk,sehingga sulit untuk mendapatkan data tinggi badan akurat.
8)      Jaringan Lunak
Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang bervariasi antropometri dapat dilakukan pada jaringan tersebut untuk menilai status gizi di masyarakat. Lemak subkutan,penilaian komposisi tubuh termasuk untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah dan distribusi lemk dapat dilakukan dengan bebrapa metode,dari yang paling sulit,yang paling mudah.
3.      Indeks Antropometri
Adalah pengukuran dari beberapa parameter dimana indeks antropometri merupakan rasio dari suatu pengukuran terhadap satu atau lebih pengukuran atau yang dihubungkan dengan umur. Beberapa indeks antropometri:
1)   BB/U (Berat badan terhadap umur)
Memiliki beberapa kelebihan yaitu lebih mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakat, baik untuk mengukur gizi akut atau kronis. Selain beberapa kelebihan indek ini juga memiliki kelemahan yaitu kadang umur secara akurat sulit didapat, dapat menimbulkan interpretasi keliru.
2)   TB/U (Tinggi badan terhadap umur)
Indeks ini dapat memberikan status gizi masa lampau dan status social ekonomi. Kelebihannya yaitu baik untuk menilai status gizi masa lampau, alat dapat dibuat sendiri murah dan mudah dibawa. Kekurangannya yaitu TB tidak cepat naik bahkan tidak mungkin turun
3)   BB/TB (berat badan terhadap tinggi badan)
Berat badan memiliki hubungan linier dengan tinggi badan. Hubungannya yaitu tidak memerlukan data umur, dapat membedakan proporsi badan (gemuk,normal,kurus). Kekurangannya yaitu karena factor umur tidak dipertimbangkan maka tidak dapat memberikan gambaran apakah anak pendek atau cukup TB atau kelebihan TB menurut umur.
4)   Lila / U (Lingkar lengan atas terhadap umur)
LLA berkolerasi dengan indeks BB/U mampu BB/TB seperti BB, LLA merupakan parameter yang labil karena dapat berubah-ubah cepat.
Kelebihan:
a.    Indicator yang baik untuk menilai KEP berat
b.   Alat ukur murah dan sederhana
c.    Dapat digunakan oleh orang yang tidak bias baca tulis
Kekurangan:
a.    Hanya dapat mengidentifikasi anak dengan KEP berat
b.   Sulit menemukan ambang batas
c.    Sulit untuk melihat pertumbuhan anak usia 2-5 tahun
5)   Indeks Masa Tubuh (IMT)
Merupakan salah satu metode pengukuran antropometri yang digunakan oleh FAO/WHO/UNO. Batasan BB orang dewasa normal atas dasar Body Mass Index (BMI/IMT). Batas ambang IMT menurut FAO membedakan antara laki-laki (normal 21,1-25,0) dan perempuan (normal 18,7-23,8).

                             (IMT=BB (kg)/)
Katagori ambang batas IMT untuk Indonesia

Kategori
IMT
Kurus
Kekurangan BB tingkat berat
<17,0

Kekurangan BB tingkat ringan
17,0-18,5
Normal

18,7-25,0

Kelebihan BB tingkat ringan
25,0-27,0
Gemuk
Kelebihan BB tingkat berat
> 27,0

6)   Tebal lemak bawah kulit menurut umur
Pengukuran lemak tubuh melalui pengukuran ketebalan lemak bawah kulit (skinfold) dilakukan pada beberapa pada bebrapa bagian tubuh, missal : lengan atas (tricep dan bicep), lengan bawah (forearm), tulang belikat (subscapular0, ditengah garis ketiak (midaxillary), sisi dada (pectoral) , perut (abdominal), suprailiaka, paha, tempurung lutut (suprapaterall), pertengahan tungkai bawah (medial calv).
7)   Rasio lingkar pinggang-pinggul
Ukuran yang umum digunakan adalah rasio lingkar pinggang-pinggul. Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul harus dilakukan oleh tenaga-tenaga terlatih dan pengukuran harus tepat. Rasio lingkar pinggang-pinggul untuk perempuan 0,77, sedangkan pada laki-laki sebesar 0,90 (Seidell dkk,1980)
4.      Kontrol Kualitas Data Antropometri
Ambang batas (cut of points)
Ambang batas dapat disajikan dalam 3 cara :
1)   Persen terhadap median
Dalam antropometri gizi, median = persentil 50 dan nilai median ini dinyatakan = 100% (untuk standar).

                             Status Gizi berdasarkan indeks antropometri
                
Status gizi
BB/U
TB/U
BB/TB
Gizi baik
>80%
>90%
>90%
Gizi sedang
71%-80%
81-90%
81-90%
Gizi kurang
61%-70%
71-80%
71-80%
Gizi buruk
£        60%
£        70%
£        70%

2)   Persentil
Persentil digunakan karena para pakar merasa kurang puas menggunakan persen terhadap median.
3)   Standart Deviasi Unit (SD) atau Z-skor
WHO menyarankan menggunakan cara ini untuk memantau pertumbuhan
a.    1SD Unit (1Z-skor) kurang lebih sama dengan 11% dari median BB/U
b.   1SD Unit (1Z-skor) kira kira 10% dari median BB/TB
c.    1SD Unit (1Z-skor) kira kira 5% dari median TB/U
Rumus perhitungan Z-skor:
Z-skor = nilai individu subjek – nilai median baku rujukan.




BAB III
PENUTUP
3.1.  Simpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.

3.2.  Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena  tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun. Selain itu gizi sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan kinerja setiap organ tubuh agar kita dapat melakukan aktifitas dengan normal.









DARTAR PUSTAKA
Proverawati, Atikah dan Siti Asfuah.2009. Gizi Untuk Kebidanan. Yogjakarta: Muha Medika
Supariasa,I Dewi Nyoman.2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta:EGC



LAMPIRAN














 
                                           






                                     
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar