MAKALAH
ILMU KEPERAWATAN DASAR IV
NUTRISI
EDITED
BY
SAHRIL
NOVIANTO
PROGRAM
STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA
SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan berkat serta rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu
Keperawatan Dasar IV, yang berjudul “Nutrisi
“.
Makalah ini disusun sebagai pertanggung jawaban dalam menyelesaikan
tugas Ilmu Keperawatan Dasar IV. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Allah
SWT yang telah memberikan jalan kemudahan dan segalanya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan lancar.
2. Bu Tri
Ratna Ningsih S.Keo, Ns.M.Kes , selaku dosen pengajar Ilmu Keperawatan Dasar IV
yang telah membimbing kami sehingga kami bisa menyusun makalah ini secara objektif.
Kami
meyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari Bu Bu Tri Ratna Ningsih S.Keo,
Ns.M.Kes, agar penyusunan makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi ke
depannya.
Mojokerto,
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ........................................................................ ii
DAFTAR
ISI ........................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah ...................................................................... 2
1.3 Tujuan
Penulisan......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi
nutrisi........................................................................... 3
2.2 Macam-macam
kebutuhan nutrisi.............................................. 3
2.2.1
Zat Gizi Makro.............................................................. 4
2.2.2
Zat Gizi Mikro dan Air................................................. 10
2.3 Kebutuhan
Nutrisi Berdasarkan Usia........................................ 16
2.3.1 Gizi
Pada Bayi............................................................... 16
2.3.2 Gizi
Pada Balita............................................................. 23
2.3.3 Gizi
Pada Anak Remaja dan Dewasa............................ 26
2.4 Cara
Penilaian Status Gizi ........................................................ 30
BAB III PENUTUP
3.1
Simpulan.................................................................................... 39
3.2
Saran.......................................................................................... 39
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................... 40
LAMPIRAN.......................................................................................... 41
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan
kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrient (zat gizi) yang
buruk bagi tubuh tiga kali,sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang
membedakan penyakit di kemudihan hari. Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada
system yang berperan didalamnya yaitu system pencernaan yang terdiri atas
saluran pencernaan dan organ asesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut
sampai usus halus bagian distal. Sedangkan organ asesoris terdiri dari hati,
kantong empedu dan pancreas. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena
apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa
menyebabkan penyakit/ terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus
memperbanyak nutrisi.
Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan
biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi
untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan
penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit
kronis adalah stres oksidatif yang
disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam
tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level
yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat
mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga
membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila
jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit,
penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas
dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari
pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat
erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup.
Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
pengertian nutrisi?
2. Apa
macam - macam kebutuhan nutrisi itu?
3. Bagaimana
kebutuhan nutrisi berdasarkan usia?
4. Bagaimana
cara penghitungan status gizi?
1.3
Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui
pengertian nutrisi.
2. Mengetahui
macam-macam kebutuhan nutrisi.
3. Mengetahui
kebutuhan nutrisi berdasarkan usia.
4. Mengethui
cara penghitungan status gizi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
nutrisi
Nutrisi adalah substansi
organic yang dibutuhkan organism untuk fungsi normal dari system tubuh,
pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari system tubuh,
pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan
yang selaanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Penelitihan di bidang nutrisi
mempelajari hubungan antara makanan minuman terhadap kesehatan dan penyakit,
khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitihan
mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan
menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup angka kebutuhan
nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah
recommended daily allowance (RDA).
Menurut
Pendapat beberapa ahli :
Nutrisi
adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu
energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000)
Nutrisi
adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi,
mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal
setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004)
Nutrisi
adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan
(Supariasa, 2001)
Nutrisi
adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nuwer, 2008).
Nutrisi
adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).
Nutrisi
berbeda dengan makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan sedangkan
nutrisi adalah apa yang terkandung dalam makanan tersebut (Uri, 2008).
Gizi adalah
suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. tak
satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh
kembang dan produktif.
2.2
Macam-Macam
Kebutuhan Nutrisi
2.2.1
Zat
Gizi Makro
A.
Karbohidrat
Karbohidrat
sebagai zat besi merupakan nama kelompok zat- zat organic yang mempunyai
struktur molekul yang berbeda- beda walaupun terdapat persamaan – persamaan
dari sudut kimia dan fungsinya. Karbohidrat mempunyai peran penting dalam
menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur dll.
Karbohidrat yang terasa manis disebut gula (sakarin) dari beberapa golongan
karbohidrat, ada yang berfungsi sebagai penghasil serat yang sangat bermanfaat
sebagai diet (dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan manusia. Karbohidrat
didalam tubuh dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari
gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan
makanan yang dikonsumsi sehari-hari terutama sumber bahan makanan yang berasal dari
tumbuh- tumbuhan dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai
di dalam susu.
No
|
Bahan Makanan
|
Jumalah KH….gr/100 bahan
|
1
|
Beras
|
76-80
|
2
|
Singkong
|
35
|
3
|
Gaplek
|
81
|
4
|
Ubi Rambut
|
28
|
5
|
Jagung
|
64-74
|
6
|
Kentang
|
19
|
7
|
Gandum (Terigu)
|
77
|
8
|
Sagu
|
85
|
Korbohidrat yang terdapat pada makanan dapat
dikelompokan menjadi 3:
1) Monosakarida
Monosakarida
merupakan karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida larut di dalam ir dan
rasanya manis, sehingga secara umum disebut juga gula. Dalam ilmu Gizi hanya
ada tiga jenis monosakarida yang paling penting yaitu, glukosa fruktosa dan galaktosa.
Penanaman kimianya selalu berakhiran –osa
a. Glukosa
Sering banyak
dijumpai didalam alihan darah (disebut kadar gula darah) dan fungsinya sebagai
penyedia energy bagi seluruh sel- sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan
fisiologis kadar gula darah sekitar 80-120 mg%. Kadar gula darah dapat
meningkat melebihi normal disebut hiperglikemia, keadaan ini dijumpai pada
penderita diabetes mellitus.
b. Fruktosa
Disebut juga gula
buah ataupun levulosa. Ini adalah jenis sakarida yang paling manis, banyak
dijumpai paha mahkota bunga, madu dan hail hidrolisis gula tebu. Di dalam
tubuh, fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.
c. Galaktosa
Di alam tidak
dijumpai dalam bentuk bebas, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil
hidrolisis dari laktosa.
2) Disakarida
Disakarida
merupakan gabungan antara 2 monosakarida. Pada bahan makanan, disakarida
terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltose dan laktosa.
a. Sukrosa
Adalah gula yang
kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula meja atau gula
pasir dan disebut juga gula invert.
b. Maltose
Mempunyai 2
molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh
maltose didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicena dan dirasakan
lebih enak dan nikmat. Contonya beras, berdasarkan kandungan amilosanya, beras
(nasi) dapat dibagi menjadi 4 golongan:
Amilosa tinggi
25-33 %
Amilosa menengah
20-25 %
Amilosa rendah
09-20 %
Milosa sangat
rendah <9%
c. Laktosa
Mempunyai 2
molekul monosakarida yang terdiri dari suatu molekul glukosa dan satu molekul
galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air. Sumber hanya terdapat pada susu
sehingga disebut juga gula susu.
-
Susu sapi mengandung
4-7 %
-
ASI mengandung 4-7 %
3) Polisakarida
Merupakan
senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000 molekul
monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang. Polisakarida
rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan disakarida. Di
dalam ilmu gizi ada 3 jenis yang ada hubungannya yaitu amilum, dekstrin,
glikogen, dan selulosa.
a. Amilum
(zat pati)
Merupakan sumber
energy utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di Negara
sedang berkembang oleh karena dikonsumsi sebagai bahan pokok. Sumber amilum
adalah umbi-umbian dan serelia dan biji-bijian merupakan sember amilum yang
berlimpah ruah oleh karena mudah didapatuntuk konsumsi.
b. Dekstrin
Merupakan zat
antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut di
dalam air, dengan iodium akan berubah menjadi warna merah.
c. Glikogen
Glikogen
merupakan merupakan “pati hewan”, terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di
dalam air ( pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium
akan menghasilkan warna merah. Sumber banyak terdapat pada kecambah, serelia,
susu, sirup jagung (26%)
d. Selulosa
Hampir 50 %
karbohidrat yang berasal dari tumbuhan- tumbuhan adalah selulosa, karena
selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh- tumbuahan. Selulosa
tidak dapat dicern oleh tubuh manusia, oleh karena tidak da enzim untuk memecah
selulosa. Meskipun karena tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai
sumber serat yang dapat memperbesar volume dari faeses sehingga akan
memperlancar defekasi.
Tabel derajat
kemanisan
No
|
Sebagai standart sukrosa
|
100
|
1
|
Fruktosa
|
173
|
2
|
Sukrosa
|
100
|
3
|
Glokosa
|
74
|
4
|
Galaktosa
|
32
|
5
|
Maltosa
|
32
|
6
|
Laktosa
|
16
|
Fungsi karbohidarat di dalam tubuh adalah:
1)
Fungsi utamanya sebagai
sumber energi bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat
diubah langsung menjadi energy untuk aktifitas tubuh, dan sebagian lagi disimpn
dalam bentuk glikogen di hati dan di otot.
2)
Melindungi protein agar
tidak dibakar sebgai penghasil energy
3)
Apabila karbohidrat
yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energy tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam
makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalaam tubuh, maka protein akan
menggantikan fungsi korbohidrat sebagai penghasil energy.
4)
Membantu metabolisme lemak
dan protein, sehingga dapat mencegaah terjadinya ketosis dan pemecahan protein
yang berlebihan
5)
Di dalam hepar
berfungsi unruk detolsifikasi zat-zat toksik tertentu.
6)
Beberapa jenis
karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh yaitu sebagai laktosa dan
ribose.
7)
Karbohidrat yang tidak
dapat dicerna, mengandung setrat berguna untk pencernaan dalam melancarkan
defekaasi.
8)
Bahan penbentuk asam
amino esensial
B.
Lemak
(lipid)
lemak, disebut juga
lipid, dadalah suatu zat yang kaya akan energy, befingsi sebagai sumber energy
yang utama untuk proses metobolisme tubuh.
Secara klinis,
lemak yang penting adalah:
1) Kolesterol
Kolesterol
adalah jenis lemak yyang paling dikenal oleh masyarakat kolesterol merupakan
bahan perantara untuk pembentukan sjumlah komponen penting seperti vitamin D,
Hormon Seks, dan Asam Empedu.
2) Trigliserida
Sebagian besar
lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99%
trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol.
3) Fosfolipid
Fosfolipid
merupakan gabungan fosfat dengan lipid
4) Asam
lemak
a. Asam
lemak jenuh
Asam larutan :
minyak kelapa
Asam miristat:
minyak nabati
Asam palmitat :
minyak nabati dan hewani
b. Asam
lemak tidak jenuh tunggal
Asam palmitoleat
: lemak nabati, lemak hewani
Asam oleat :
lemak nabati, lemak hewani, 75 %minyak live, 30 % lemak babi, 40% lemak
sapid an domba
c. Asam
lemak tidak jenuh ganda
Asam linoleat,
asam eleostearat, asam arakhidonat
Fungsi PUFA
Lemak di dalam tubuh berfungsi sebagai sumber
energy, bahan baku hormone, membantu transport vitamin yang larut lemak, sebagai
bahan insulasi terhadap perubahan suhu, serta perlindungan organ- rgan tubuh
bagian dalam.
C.
Protein
Protein adalah
bagian dari semua sel hidup da merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air.
Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan, membentuk
senyaa-senyawa esnsial tubuh, mengatur keseimbangan air, mempertahankan
kenetralan (asam-basa) tubuh, membentuk antibiotic dan mentransfer zat gizi.
Fungsi protein
a. Sebagai
bahan pembentuk enzim
b. Alat
pengangkut dan alat penyimpan
c. Pengatur
pergerakan
d. Penunjang
mekanis
e. Pengendalian
mekanis
f. Pengendalian
pertumbuhan
g. Media
peambatan implus syaraf
2.2.2
Zat
Gizi Mikro dan Air
A.
Vitamin
Vitamin
merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses
metobolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat
oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus
diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi
1.
Jenis
dan Sumber Vitamin
1) Vitamin
yang larut dalam air
a. Vitamin
C
Sumber vitamin C
sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-buahan, terutama buah-buahan
segar. Vitamin C mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksida, sebaiknya
pengirisan itu agar vitamin C tidak banyak hilang, sebaiknya pengirisan dan
penghancuran yang berlebihan dihindari.
b. Vitamin
B kompleks
Tiamin kebanyakan
berasal dari biji-bijian seperti beras pecah kulit atau katulnya. Riboflavin
dalam bentuk murni diperoleh dari isolasi ragi, hati, putih telur dan susu
terutama berasal dari hasil ternak. Pantotenat paling banyak terdapat dalam
royal jelly
2) Vitamin
tidak larut di dalam air (larut lemak)
a. Vitamin
A
Terdapat pada
sayuran dan buah-buahan yang berwarna hijau atau kuning biasanya banyak
mengandung karoten. Wortel, ubi jlar dan waluh kaya akan karaton.
b. Vitamin
D
Terdapat pada
minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi dan sedikit buah pisang.
c. Vitamin
E
Terdapat pada
minyak gandum/jagung, sayuran, hati, telur, mentega, susu,daging dan terutama
kecambah.
d. Vitamin
K
Terdapat pada
hati, bayam, kubis, kol, susu, kuning telur dan minyak kedelai
2.
Fungsi
vitamin
Vitamin
mempunyai fungsi yang spesifik sesuai dengan fungsi spesifik sebagai
biokatalisator atau sebagai koenzim. Sebagai contoh adalah sebagai koenzim
metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dll. Oleh karena itu kekurangan
vitamin tyang dikenal dengan avitaminosis akan berdampak bueuk pada kesehatan
dan gangguan fungsi biologis organ atau system.
3.
Kelebihan
Vitamin
1) Sering
terjadi pada vit A, D, E. K dan tidak pada vit B kompleks dan C
2) Hipervitaminosis
A: sakit kepala, muntah-muntah
3) Hipervitaminosis
C: aggressor kuat pada lambung akibat dari HCL lambung yang meningkat, randang
usus, maag dll.
B.
Mineral
Mineral
merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzin dan sangat penting
dalampengendalian komposisi cairan tubuh 65 % adalah air dalam bobot tubuh
1.
Sumber
dan Fungsi Mineral
1)
Kalsium
dan fosfat
Kalsium dan
fosfor dalam bentuk hydrosiapati adalah komponen terpenting pada struktur keras
dari tulang dan gigi. Kalsium berperan
dalam prangsangan saraf dan otot,
penggumpalan darah,perantara dala tanggap hormonal dan beberapa aktifitas enzim.
2)
Magnesium
Sumber dari
magnesium diantaranya adalah sayur-sayuran
hijau, kedelai, kecipir.
3)
Fe
(Besi)
Sumber zat besi
diantara adalah telur, daging, ikan, tepung, gandum, roti, sayuran hijau, hati,
ayam, kacang-kacangan, kentang, dan
jagung.
4)
Natrium
Tubuh manusia
mengandung 1,8gram natrium (Na) perkg BB bebas lemak,dimana sebagian besar
terdapat dalam cairan ekstraseluler. Kandungan natrium dalam plasma sekitar
300-355mg/100ml. karena natrium merupakan kation utama dari cairan
ekstraseluler,pengontrolan osmolaritas dan volume cairan tubuh sangat
tergantung pada ion natrium dan rasio natrium terhadap ion lainnya. Kehilangan
natrium yang berlebihan dapat diakabatkan oleh karena muntah muntah,diare,bdan
berkeringat.
5)
Iodium
Sumber iodium
diantaranya adalah sayuran,ikan laut,dan rumput laut. Sedangkan fungsi dari
iodium diantaranya adalah sebagai komponen esensial tiroksin dan kelenjar
tiroid
6)
Fluor
Sumber fluor
diantaranya adalah air,makanan laut,tanaman,ikan dan makana b hasil ternbak.
Sedangkan fungsi fluor diantaranya adalah:
1. Untuk
pertumbuhan dan struktur gigi
2. Untuk
mencegah karies di gigi
7)
Khlor
Dari khlor
diantaranya adalah garam, keju, ikan, bayam, udang dan seledri. Sedangkan fungsi
dari khlor diatranya:
a. Activator
enzim amylase dan pembentukan hcl lambung
b. Mengaktifkan
enzim amylase dalam mulut untuk memecah pati
c. Membantu
menjaga tekanan osmostik
8)
Zinc
Sumber utama
zinc adalah daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati, gandum, ragi, selada,
roti dan kacang kacangan. Sedangkan fungsi dari zinc adalah:
a. Meninngkatkan
keaktifan enzim
b. Meningkatkan
pertumbuhan
9)
Tembaga
Sumber utama
dari tembaga adalah susu dan sereal. Sedangkan fungsinya adalah berperan dalam
kegiatan enzim pernafasan,sebagai provaktor bagi enzim misalnya sitokrom
oksidase
10)
Kobalt
Merupakan
komponen vitamin b12 yang diperlukan bagi perkembangan normal sel
sel darah merah. Sumber utamanya adalah vitamin b12,b1 dan sayuran
hijau. Kobalt mempunyai fungsi untukn keseimbangan tubuh.
2.
Jenis
Mineral
Berdasarkan
jenisnya,mineral dibagi 2 macam yaitu
1. Makro
mineral(terdiri dar:kalsium,Al,Mg,P,sodium dan sulfur)
2. Mikro
mineral(terdiri dar:Fe,flour,Mn,zinc,kobalt dan premium).
3.
Macam-
dan Fungsi Mineral
Zat yang sering mengalami
kekurangan adalah protein dan energy. Semua jaringan tubuh manusia ataupun
hewan,pangan dan pakan mengandung zat inorganic yang disebut unsure hara atau
mineral yang berbeda beda. Pada saat ini ditemukan 22-23mineral yang dipandang
merupan esensial untuk ternak. Dari kemampuan 22-23 mineral yang
diperoleh,merupan unsuresensial pupuk ternak. Dari kemampuan 22-23 unsur tadi,7
unsur diantara nya disebut makro mineral dan 15-16 unsur disebut mikro mineral
Tiga fungsi
utama mineral yaitu:
1. Sebagai
komponen utama tubuh (structural elemen) atau penyusun perangkat tulang,gigi
dan otot otot.
2. Merupakan unsure dalam cairan tutbuh atau
jaringan.
3. Sebagai
aktifator atau terkait dalam peranan enzim dan hormone.
3.
Air
dan Elektrolit
Air merupakan komponen kimia utama
dalam tubuh. Fungsi air bagi tubuh adalah sebagai berikut:
1. Pelarut
zat gizi
2. Fasilitator
pertumbuhan
3. Sebagai
katalis reaksi biologis
4. Sebagi
pelumas
5. Sebagai
pengatur suhu tubuh
6. Sebagai
sumber mineral bagi tubuh
Natrium merupakan ion positif yang
dominan dalam cairan ekstraseluler. Fungsi natrium dalam tubuh adalah sebagai
berikut:
1. Membantu
menyeimbangkan air,asam dan basa dalam cairan ektraseluler
2. Sebagai
bahan penyusun dalam cairan (getah) pancreas,empedu dan keringat.
3. Peranan
penting dalam kontraksi otot dan fungsi saraf.
4. Memainkan
peranan putus dalam penyerapan karbohidrat
Kalium
dalam makanan dan dalam tubuh ditemukan dalam bentuk iok K+,baik dalam larutan
ataupun dalam bentuk garam. Fungsi kalium dalam tubuh sebagai berikut:
1. Merupakan
bagian integral dan esensial tiap sel dan dibutuhkan untuk pertumbuhan sel
2. Membantu
banyak reaksi biokimia
3. Mengatur
tekanan osmotic dalam sel dan mengontrol distribusi air
4. Menjaga
keseimbangan asam dan basa
5. Penting
dalam transmisi impuls saraf
6. Ikut
dalam pelepasan insulin dari pancreas
Didalam
tubuh terdapt sekitar 0,15% (1,9gram/kgBB). Cairan cerebrospinal dan lambung
mengandung Cl lebih banyak. Fungsi klorida dalam tubuh sebagai berikut:
1.
Memainkan peranan
penting dalam regulasi tekanan osmotic,keseimbangan air dan keseimbangan asam
basa.
2.
Dibutuhkan produksi
asam hcl dilambung.
2.3
Kebutahan
Nutrisi Berdasarkan Usia
2.3.1
Gizi
Pada Bayi
1.
Prinsip
Gizi Pada Bayi
Kebutuhan gizi pada bayi berbeda dengan kebutuhan anak
dan dewasa. Bayi memerlukan karbohidrat dengan bantuan amilase untuk mencerna
bahan makanan yang berasal dari zat pati. Protein yang diperlukan berasal dari
ASI ibu yaitu dengan kadar 4-5 % dari total kadar kalori dalam ASI. Lemak yang
diperlukan 58% dari kalori total dalam susu matur. Mineral yang diperlukan pada
masa ini terdiri dari kalsium, posfor, klor,kalium, dan natrium yang menunjang
pertumbuhan dan perkembangan si bayi. Sedangkan untuk vitamin berfariasi sesuai
dengan diet ibu. Setelah umur 6 bulan, setiap bayi membutuhkan makanan lunak
yang bergizi yang sering disebut makanan pendamping ASI (MP-ASI). MP-ASI
merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya,
sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak.
Pada keadaan biasa, MP-ASI dibuat dari makanan pokok yang
disiapkan secara khusus untuk bayi, dan diberikan 2-3 kali sehari sebelum anak
berusia 12 bulan. Kemudian pemberian ditingkatkan 3-5 kali sehari sebelum anak
berusia 24 bulan. MP-ASI harus bergizi tinggi dan mempunyai bentuk yang sesuai
dengan umur bayi dan anak berduta. Sementara itu ASI harus tetap diberikan
secara teratur dan sering.
Dalam keadaan darurat bayi dan balkita seharusnya
mendapat MP-ASI untuk mencegah kekurangan gizi. Untuk memperoleh MP-ASI yang baik
yang dibuat secara lokal, perlu diberi tambahan vitamin dan mineral pada
makanan waktu akan dihidangkan. Variasi bahan makanan yang diberikan sejak bayi
akan diingat sampai dewasa, mengatasi bayi susah makan karena variasi makanan
tidak akan menyebabkan bayi bosan.
Kebutuhan akan kalori yang diperlukan oleh bayi adalah
4-5% dari susu matur. Mayoritas proteinnya yaitu whey yang sudah dicerna. Lemak
yang diperlukan kira-kira 58% dari kalori total dalam susu matur.
2.
Macam-macam makanan bayi
Setelah bayi umur 6 bulan, maka untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya demi
pertumbuhan dan perkembangannya diperlukan makanan pendamping air susu ibu
(MP-ASI). Makanan pendamping ASI yang baik adalah terbuat dari bahan makanan
segar, seperti: tempe, kacang-kacangan, telur ayam, hati ayam, ikan,sayur
mayur, buah-buahan. Jenis-jenis MP-ASI yang dapat diberikan adalah :
1.
Makanan Lumut adlah
makanan yang dihancurkan atau sering tampah kurang merata dan bentuknya lebih
kasar dari makanan lumut halus. Contohnya: bubur susu, bubur sumsum, pepaya
sering, nasi tim, dan lain-lain.
2.
Makanan Lunak
adalah makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak berair. Contohnya:
bubur nasi, nasi tim, bubur ayam, dan lain-lain.
3.
Makanan Padat
adalah makanan lunak yang tidak nampak berair dan biasanya disebut makanan
keluarga. Contohnya: lontong, nasi tim, kentang rebus, dan lain-lain.
3.
Cara pengelolahan makanan bayi.
Pengelolan
bahan makanan untuk bayi desesuaikan dengan umurnya. Ini dikarenakan setiap
bayi dalam masa perkembangan kemampuan didtem pencernaannya berbeda-beda.
Berikut pengelolahaan bahan maknan berdasarkan umur.
1)
Pemberian makanan
bayi umur 6-9 bulan.
a.
Penyerapan vitamin
A dan zat gizi lain pemberian ASI diteruskan
b.
Pada umur 6 bulan
alat cerna sudah lebih berfungsi, oleh karena itu bayi mulai diperkenalkan
dengan MP-ASI lumut 2 kali sehari.
c.
Untuk mempertinggi
nilai gizi makanan,nasi tim ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber lemak,
yaitu santan atau minyak kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat menambah
kalori makanan bayi, memberikan rasa enak juga mempertinggi yang larut dalam
lemak.
2)
Pemberian makanan
bayi umur 9-12 bulan
a.
Pada umur 10 bulan
bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap. Bentuyj dan
kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, mendekati makanan
keluarga.
b.
Berikan makanan
selingan 1 kali sehari. Pilihlah maknan selingan yang bernilai gizi tinggi,
seperti bubur kacang hijau, buah. Usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri
agar kebersihann ya terjamin.
c.
Bayi perlu
diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan maknan. Campurkanlah ke dalam makanan
lembik berbagai lauk pauk dan sayuran secara berganti-ganti. Pengenalan
berbagai bahan makanan sejak dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan
makan yang sehat di kemudian hari.
3)
Pemberian makanan
anak umur 12-24 bulan.
a.
Pemberian ASI
diteruskan
b.
Pemberian MP-ASI
atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari dengan porsi separuh
makanan orang dewasa setiap kali makan. Selain itu berikan makanan selingan 2
kali sehari.
c.
Variasi makanan
diperhatikan dengan menggunakan padanan bahan makanan, misalnya nasi dapat
diganti dengan tahu, tempe, kacang ijo, telur, atau ikan. Bayam dapat diganti
dengan bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit.
d.
Menyapih anak harus
bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi pemberian ASI
sedikit demi sedikit.
4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian makanan.
1)
Faktor heredokonstitusionil.
Gen yang
terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai
sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini
dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting
dalam transmisi sifat-sifat herediter. Pada saat sekarang para ahli psikologi
anak berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi intelegensi
dibandingkan dengan lingkungan. Sifat-sifat emosional seperti perasaan takut,
kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan
dengan hereditas.
a.
Jenis kelamin. Pada
umur tertentudan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar, kecepatan tumbuh,
proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga memerlukan ukuran-ukuran normal
tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai adolesensi pada umur
10 tahun, sedangkan pria mulai pada umur 12 tahun.
b.
Ras atau bangsa.
Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning mempunyai hereditas
lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan antar bangsa tampak
juga bila kita bandingkan orang skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan
dengan orang italia.
c.
Keluarga. Tidak
jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang pendek
sedangkan anggota keluarga lainnya tinggi.
d.
Umur. Kecepatan
tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi dan masa
adolesensi.
2)
Faktor lingkungan
faktor prenatal.
a.
Gizi (defisiensi
vitamin,iodium, dan lain-lain). Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari
bahan makanan binatang yang sedang hamil, warkany menemukan kelainan pada anak
binatang tersebut. Jenis kelainan tersebut dapat diduga sebelumnya dengan
menghilangkan vitamin tertentu. Telah dibuktikan pula bahwa kurang makanan
selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal.
Diketahui pula bahwa pada ibu dengan keadaan gizi yang jelek tidak dapat
terjadi konsepsi. Hal ini disinggung pula oleh warkany dengan mengatakan the most serious congenital malformation is
never to be conceived at all.
b.
Mekanis (pita
amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidrmnion). Faktor
mekanis seperti posisi fetus yangabnormal san oligohidramnion dapat menyebabkan
kelainan kongenital seperti clubfoot. Mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan
ini tidak terlalu berat karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterin
akhir. Implantasi ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat
menbgganggu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.
c.
Toksin kimia
(propiltiourasil, aminopterin, obat kontraksepsi dan lain-lain). Telah lama
diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kelainan. Seperti:
palatoskizis, hidosefalus, diastasis kranial.
d.
Bayi yang lahir
dari ibu yang menderita diabetes militus sering menunjukkan kelainan berupa makrosomia,
kardiomegali dan hiperplasia adrenal.
e.
Radiasi (sinar
rontgen, radium, dan lain-lain). Pemakaian radium dan sinar rotgen yang tidak
mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
f.
Infeksi (trimester
I: rubela dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya :
toksoplasmosis, sifilis dan lain-lain).
g.
Imunitas
(eritroblastosis fetalis, kern icterus). Keadaan ini timbul atas dasar adanya
perbedaan golongan darah antara fetus dan ibu, sehingga ibumembentuk antibodi
terhadap sel darah merah bayi yang kemudian melalui plasenta masuk ke dalam
peredaran darah bayi yang akan mengakibatkan hemolisis.
h.
Anoksia embrio
(gangguan fungsi plasenta). Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan
pertumbuhannya terganggu.
3)
Faktor pascanatal
a.
Gizi (masukan
makanan kualitatif dan kuantitatif)
termasuk dalam hal ini bahan pembangun tubuh yaitu protein, karbohidrat,
lemak, mineral, dan vitamin
b.
Penyakit (penyakit
kronis dan kelainan kongenital). Beberapa penyakit kronis seperti
glomerulonefiritis kronik, tuberkolosisn peru, dan penyakit seliakdapat
menyebabkan retardasi pertumbuhan jasmani. Hal yang sama juga dapat terjadi
pada penderita kelainan jantung bawaan.
c.
Keadaan
sosial-ekonomi. Hal ini memegang peran penting dalam pertumbuhan anak. Jelas
terlihat pada ukuran bayi yang lahir dari golongan orang tua dengan keadaan
sosial-ekonomi yang kurang, yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi dari
keluarga dengan sosial-ekonomi yang cukup.
d.
Musim. Di negri
yang mempunyai 4 musim terdapat perbedaan kecepatan tumbuh berat badan dan
tinggi. Pertambahan tinggi terbesar pada musim semi dan paling rendah pada
musim gugur. Sebaliknya penambahan berat badan terbesar terjadi pada musim
gugur dan terkecil pada musim semi.
e.
Lain-lain. Banyak
faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak,
antara lain pengawasan medis, perbaikan sanitasi, pendidikan, faktor psikologi,
dan lain-lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian makanan pada
bayi yaitu umur, berat badan, diagnosis dari penyakit dan stadium, keadaan
mulut sebagai alat penerima makanan, kebiasaan makan, kesukaan dan
ketidaksukaan, akseptabilitas terhadap jenis makanan dan toleransi anak
terhadap makan yang diberikan, jenis dan jumlah makanan yang diberikan, dan
kapan saat yang tepat pemberian makan.
5.
Pengaruh status gizi tarhadap pertumbuhan dan
perkembangan
Gizi menjadi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan.
Gizi di dalamnya memiliki keterkaitan yang erat hubungannya dengan kesehatan
dan kecerdasan. Apabila seorang anak terkena defisiensi gizi maka kemungkinan
besar sekali anak akan mudah terkena infeksi. Gizi ini sangat berpengaruh
terhadap nafsu makan, kehilangan bahan makanan misalnya melalui diare dan
muntah-muntah, serta metabolisme makanan pada anak. Selain itu juga dapat
diketahui bahwa infeksi menghambat reaksi imunologis yang normal dengan
menghabiskan sumber-sumber energi tubuh.
Penyakit kwashiorkor dan marasmus sering ditemukan dalam taraf yang
berbeda-beda. Penyakit ini menyebabkan penderita kehilangan bahan makanan,
pengahncur jaringan tubuh semakin meningkat, karena dipakai untuk pembentukan
protein atau enzim-enzim yang diperlukan dalam usaha pertahanan tubuh. Ini akan
berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Selain itu yang
lebih parahnya lagi, kuman-kuman yang tidak berbahaya pada anak dengan gizi normal
akan bisa menyebabkan kematian bagi anak dengan gizi buruk. Ancaman
perkembangan gangguan otak akibat kurang gizi lebih sering terjadi pada anak
marasmus di bandingkan dengan anak yang kwashiorkor.
2.3.2
Gizi
Pada Balita
1.
Prinsip
Gizi Bagi Balita
Balita
atau anak dibawah 5 tahun adalah anak usia kurang dari 5 tahun sehingga bayi
usia dibawah 1 tahun juga termasuk dalam golongan ini. Anak usia 1-5 tahun
dikatakan mulai disapi sampai dengan prasekolah. Balita usia 1-5 tahun
dibedakan menjadi 2, yaitu anak usia lebih dari 1 tahun sampai 3 tahun (batita)
dan anak usia lebih dari 3 tahun sampai 5 tahun (prasekolah).
2.
Karakteristik
Batita
Anak
usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif artinya anak menerima makanan dari apa
yang disediakan ibu. Oleh karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi
kecil dengan frekuensi sering. Pada usia prasekolah anak dikatakan konsumen
aktif yaitu mereka sudah dapat memilih makanan yang disukainya (persagi, 1992).
Perilaku makan dipengaruhi oleh keadaan psikologis, kesehatan, dan social anak.
Oleh karena itu, sikap keluarga merupakan hal penting dalam pemberian makan.
3.
Kebutuhan
Gizi Balita
Status
gizi balita dapat dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan
dengan Kartu Menuju Sehat (KMS).
1.
Kebutuhan energy
Kebutuhan energy
bayi dan balita relatif besar dibandingkan dengan orang dewasa.
2.
Kebutuhan zat pembangun
3.
Balita sedang dalam
masa pertumbuhan sehingga kebutuhannya relatif besar daripada orang dewasa.
4.
Kebutuhan zat pengatur
Kebutuhan air
bayi dan balita dalam sehari berfluktuasi seiring dengan bertambahnya usia.
4.
Pengaruh
– Pengaruh Status Gizi Pada Balita
Status
gizi pada balita sangat perlu diperhatikan karena kekurangan gizi akan
menyebabkan kerusakan yang irreversible (tidak dapat dipulihkan). Kekurangan
gizi yang lebih fatal akan berdampak pada perkembangan otak. Status gizi balita
dapat diketahui dengan mencocokkan umur anak dengan berat badan standar
(WHO-NCHS). Sedangkan pada orang dewasa status gizi bias diukur dengan IMT /
BMI.
Rumus
IMT =
Indeks
masa tubuh normal angkanya antara 18,5-25. Bila angkanya kurang dari 18,5
dikategorikan kurus dan lebih dari 25 dikategorikan gemuk. Sedangkan parameter
yang digunakan untuk balita adalah berat badan, tinggi badan, dan lingkar
kepala.
5.
Menu
Seimbang Untuk Balita Dan Pengelolaan Gizi Balita
Balita memiliki
kebutuhan gizi yang berbeda dengan orang dewasa. Balita membutuhkan lebih
banyak lemak dan lebih sedikit serat. Menu seimbang untuk balita yaitu;
1. Gula
dan garam
Konsumsi garam
untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau
kurang dari 1 gram.
2. Porsi
makan
Balita
membutuhkan makanan sumber energy yang lengkap dalam jumlah yang kecil namun
sering.
3. Kebutuhan
energy dan nutrisi
Bahan makanan
sumber energy seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat
wajib dikonsumsi anak setiap hari.
4. Susu
pertumbuhan
Susu sebagai
salah satu sumber kalsium yang penting untuk balita. Balita butuh 350 ml/12 oz
per hari. Susu mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12 bulan keatas.
Menu seimbang yaitu gizi yang harus
terpenuhi untuk menjaga keseimbang gizi tubuh yaitu,
1.
Karbohidrat seperti
nasi, sereal, kentang atau mie.
2.
Buah dan sayur seperti
pisang, papaya, jeruk, tomat, dan wortel.
3.
Susu dan produk olahan susu.
4.
Protein seperti ikan,
susu, daging, telur.
5.
Lemak dan gula seperti
minyak, santan, mentega, roti, dan kue yang mengandung omega 3 dan 6 yang
penting untuk perkembangan otak.
6.
Makanan
yang Harus Dihindari
1)
Makanan yang terlalu
berminyak, junk food, dan makanan berpengawet
2)
Penggunaan garam.
Pilihlah garam yang beryodium yang baik untuk kesehatan.
3)
Aneka jajanan dipinggir
jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan gizinya.
4)
Telur dan kerang.
Karena sering kali menimbulkan alergi bahkan keracunan bila tidak jeli
memilihnya.
5)
Kacang-kacangan. Jangan
berikan karena balita belum terampil mengunyah.
7.
Zat
Gizi yang Diperlukan Untuk Anak
Manusia
memerlukan 6 zat gizi utama yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air. Makanan yang dimakan anak harus:
1)
Beragam jenisnya
2)
Jumlah atau porsinya
cukup (tidak kurang atau berlebihan)
3)
Higienis dan aman
(bersih dari kotoran dan bibit penyakit serta tidak mengandung bahan berbahaya
bagi kesehatan)
4)
Makan dilakukan secara
teratur
5)
Makan dilakukan dengan
cara yang baik
Keenam zat gizi utama berfungsi
untuk:
1)
Menghasilkan tenaga
yang digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan.
2)
Membangun jaringan
tubuh dan mengganti jaringan tubuh yang rusak (zat pembangun)
3)
Mengatur
kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam tubuh (zat pengatur)
2.3.3
Gizi
Pada Anak Remaja dan Dewasa
1.
Prinsip
Gizi Bagi Anak dan Remaja dan Dewasa
Pada masa remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih
dari total asupan kalori
setiap hari. Remaja adalah masa peralihan dari anak menuju dewasa. Menutrut WHO
batasan usia remaja yaitu umur 10-19 tahun. Makanan yang mengandung zat gizi
untuk tubuh berkembang.remaja putri yang terpelihara kadar gizinya akan
terpelihara kesehatan reproduksinya. Jika kondisi sehat ini terus di
pertahankan sampai kondisi memasuki waktu hamil maka akan mendapatkan anak yang
sehat dan cerdas.
2.
Pengaruh
Status Gizi terhadap Sistem Reproduksi
Remaja
yang kurang gizi atau terlalu kurus (KEK), anemia, kekurangan kalsium, vitamin
D, yodium, seng, dan kekurangan vitamin, serta mineral lainnya akan
mempengaruhi proses reproduksi. Khusus remaja putri (calon ibu TB <145 cm BB
<45 kg). Anemia dapat menyebabkan resiko pendarahan pada waktu melahirkan.
Wanita membutuhkan zat besi 2x lebih banyak daripada pria karena mengalami
haid, dan banyak mengeluarkan darah pada saat melahirkan. Zat besi diperlukan
untuk pembentukan Hb. Tanda-tanda anemia yaitu 5L (lemah, letih, lesu, lelah,
lalai) pusing, mata berkunang-kunang, muka dan tangan pucat
3.
Karakteristik
Pertumbuhan dan Pentingnya Nutrisi Remaja
Kebutuhan
gizi remaja dan eksekutif muda relatif besar, karena mereka masih mengalami
pertumbuhan, dan melakukan aktifitas lebih tinggi, sehingga di perlukan zat
gizi yang lebih banyak.
1.
Energi
Faktor yang
diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi remaja adalah aktivitas fisik.
Sejak lahir hingga usia 10 tahun, energi yang dibutuhkan relatif sama dan tidak
dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Pada masa remaja ada perbedaan
kebutuhan energi karena perbedaan komposisi tubuh dan kecepatan pertumbuhan.
Kecukupan gizi (AKG) untuk remja perempuan 2000-2200 kkal, untuk remaja pria
2400-2800 kkal setiap hari. AKG energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari
sumber karbohidrat.
2.
Protein
Pada remaja
Protein juga meningkat karena proses pertumbuhan yang sedang terjadi sangat
tepat. Kebutuhan protein remaja prempuan lebih tinggi di banding laki-laki,
karena memasuki masa pertumbuhan cepat lebih dulu. Pada remaja akhir laki-laki lebih banyak
membutuhkan protein . kecukupan protein remaja 1,5-2,0 gr/kg BB/hari. AKG
protein remaja dan dewasa muda adalah 48-62 gr untuk perempuan 55-66 gr untuk
laki-laki
3.
Kalsium
Kebutuhan
kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena akselerasi muskular,
sekeletal/kerangka dan perkembangan endokrinlebih besar dibandingkan masa anak
dan dewasa. >20% pertumbuhan TB dan 50% masa tulang dewasa dicapai pada masa
remaja. AKG remaja dandewasamuda 600-700 mg untuk perempuan 500-700 mg untuk
laki-laki.
4.
Besi
Kebutuhan pada
remaja laki-laki meningkat karena ekspansi
volume darah dan peningkatan
konsentrasi Hb. Setelah dewasa kebutuhan besi menurun. Hal ini yangperlu
diingat, adalah biovailabilitas dari makanan umumnya sangat rendah yaitu
<10%. Sumber besi dari hewani mempunyai bioavailabilitas yang lebih tinggi
di bandingkan dengan sumber nabati.
5.
Seng (zinc)
Seng untuk
pertumbuhan serta kematangan seksual remaja, terutama remaja laki-laki. AKG
seng adalah 15 mg untuk remaja dan dewasa muda
6.
Vitamin
Kebutuhan
energi meningkat, maka kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat (B1,B2 dan
niacin) . untuk sintesa DNA dan RNA diperlukan vitamin B6, Vitamin B12, dan
asam folat, untuk pertumbuhan tulang adalah vitamin D, untuk pembentukan
penggantian sel vitamin A, C, E.
4.
Batasan
Remaja
Masa
remaja merupakan masa yang paling sulit untuk dilalui oleh individu.masa ini
dapat dikatakan sebagai masa yang paling kritis bagi perkembangan pada
tahap-tahap kehidupan selanjutnya, karena masa ini terjadi banyak perubahan
dalam diri baik perubahan fisik maupun psikologi, pada wanita mengalami
menstruasi atau buah dada yang membesar. Pada pria antara lain di tandai dengan
perubahan suara, otot membesar, dan mimpi basah. Berbagai perubahan fisik yang
terjadi pada remaja merupakan proses alamiah. Batasan remaja dalam hal ini
adalah usia 10 tahun – 9 tahun menurut WHO
5.
Kebutuhan
Gizi Remaja
Kebutuhan
akan kecukupan gizi pada remaja akan didapatkan dari kesesuaian antara jumlah
dan jenis makanan yang dikonsumsi, dengan kebutuhan fungsi tubuh sehingga
bermanfaat bagi terpeliharanya fungsi tubuh secara optimal. Gizi seimbang dalam
kehidupan sehari-hari dapat mencegah terjadinya keadaan gizi kurang atau gizi
lebih.
6.
Faktor-Faktor
Yang Berperan Pada Gizi Remaja
1) Status
Individu
Biasanya wanita
remaja yang telah menikah akan kesulitan memilih jenis makanan yang akan
dihidangkan. Wanita yang telah berumah tangga biasanya lebih memilih
mengonsumsi makanan yang tidak dihabiskan oleh keluarga karena merasa saying
apabila terbuang.
2) Status
Ekonomi
Wanita dengan
tingkat ekonomi yang tinggi maka gizinya lebih tinggi dibandingkan dengan
tingkat gizinya yang rendah.
3) Anatomi
Tubuh Individu
Ukuran pelvis
individu berhubungan erat dengan tinggi badan seseorang. Banyak wanita terutama
wanita karier yang berhubungan dengan public cenderung lebih mengonsumsi
makanan diet tanpa lemak.
7.
Perilaku
Makan Khas Pada Remaja
Remaja putri
sering menghindari jenis bahan makanan seperti telur dan susu. Susu dihubungkan
dengan kegemukan. Akibatnya akan kekurangan protein hewani. Sehingga tidak
dapat tumbuh tinggi secara optimal.
2.4
Cara
Penilaian Status Gizi
A.
Penilaian
Status Gizi
Penialaian
status gizi merupakan suatu interpretasi dari sebuah pengetauan yang berasal
dari studi informasi makanan, biokimia, antropometri,
dan klinik.
1.
Survey
Gizi
Bentuk survey cross sectional yang dilakukan pada kelompok
masyarakat yang diukur. Sirvei gizi cross sectional memiliki kelebihan yaitu
dapat mengidentifikasi dan menerangkan kelompok dalam populasi yang beresiko
terhadap malnutrisi yang kronik. Kekurangannya yaitu kurang dapat
mengidentifikasi malnutrisi yang akut atau memberikan informasi penyebab yang
mungkin terjadi dari malnutrisi.
2.
Surveilans
Gizi
Yaitu
monitoring yang terus menerus dari
status gizi kelompok tertentu. Kelebihan surveilans gizi yaitu dapat mengidentifikasi
penyebab yang memungkinkan terjadinya malnutrisi sehingga dapat digunakan untuk
membuat dan memulai intervensi dalam tingkat populasi dan suppopulasi.
3.
Skining
Gizi
Untuk
mengidentifikasi individu yang mengalami malnutrisi dan membutuhkan suatu intervensi
yang dapat dilakukan melalui skrining. Skrining dapat dilakukan pada tingkat
individu dan juga pada suatu sub populasi yang dianggap beresiko tinggi.
B.
Metode
Pengukuran Status Gizi
Untuk
mengidentifikasi individu yang mengalami malnutrisi dan membutuhkan suatu
intervensi yang dapat dilakukan melalui skrining. Skrining dapat dilakukan pada
tingkat individu dan juga pada suatu sub populasi yang dianggap beresiko
tinggi.
1.
Pengukuran
Secara Langsung
1)
Antropometri
a.
Pengertian
Secara umum antropometri merupakan ukuran tubuh manusian.
Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh
dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan gizi.
b.
Penggunaan
Antropometri
secara umu digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.
Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi
jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh.
2)
Klinis
a.
Pengertian
Pemeriksaan
klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.
b.
Penggunaan
Survei ini
dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan
salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk tingkat status
gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda ( sign ) dan
gejala (symptom) atau riwayat penyakit.
3)
Biokimia
a.
Pengertian
Pemeriksaan
spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan dalam berbagai macam
jaringan tubuh.
b.
Penggunaan
Untuk suatu
peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah
lagi,banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia dapat
lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
4)
Biofisik
a.
Pengertian
Metodo penentuan status gizi dengan melihat kemampuan
fungsi ( khususnya jaringan ) dan meihat perubahan struktur dari jaringan.
b.
Penggunaan
Digunaan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta
senja epidemik ( epidemik of night blindnes ) cara yang digunakan adalah tes
adaptasi gelap
2.
Pengukuran
Secara Tidak Lansung
1)
Survey
Konsumsi
a.
Pengertian
Metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan
melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
b.
Penggunaan
Metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan
melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
2)
Statistic
vital
a.
Pengertian
Dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan
seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat
penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi
b.
Penggunaan
Penggunaannya
dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator secara tidak langsung pengukuran
status gizi.
3)
Faktor
ekologi
a.
Pengertian
Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil
interaksi multifaktor dari lingkungan fisik, biologi, ekonomi, budaya.
b.
Penggunaan
Mengetahui
penyebab malnutrisi disuatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program
intervensi gizi.
C.
Pengukuran
Antropomedi
Antropometri
statis yaitu pengukuran manusia dalam posisi diam dan linier pada permukaan
tubuh. Antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik
manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin
terjadi saat pekerja tersebut melekukan kegiatannya.
1.
Kelebihan
dan kekurangan Antropometri
a.
Kelebihan :
-
Prosedur aman dan
dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup besar
-
Relatif tidak
membutuhkan tenaga ahli
-
Alat murah,mudah
dibawa,tahan lama,dapat dipesan dan dibuat di daerah setempat
-
Metode ini tepat
dan akurat
b.
Kekurangan :
-
Tidak sensitif
-
Faktor diluar gizi
( penyakit,genetik,dan penurunan penggunaan energi ) dapat menurunkan
spesifikasi dan sensitifitas pengukuran antropometri.
-
kesalahan yang
terjadi pada saat pengukuran dapat mengetahui presisi,akurasi dan validasi
pengukuran
-
sumber kesalahan
biasanya berhubungan dengan : latihan petugas yang tidak cukup,kesalaha
alat,kesulitan pengukuran.
2.
Jenis
Parameter Antropometri
1)
Umur
Faktor
umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur akan
menyebabkan lebih banyak iterpretasi gizi salah.
2)
Berat
Badan
Merupakan ukuran terpenting dan
paling sering digunakan pada bayi baru lahir. Pada masa balita berat badan
digunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi,kecuali
terdapat kelainan klinis ( dehidrasi,asites,oedema,atau adanya tumor ).
3)
Tinggi
Badan
Tinggi badan merupakan
antropometri yang menggambarkan keadan pertumbuhan skeletal. Pengaruh
defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif
lama.
4)
Lingkar
Lengan Atas
Merupakan salah satu pilihan
untuk penentuan status gizi, karena mudah,murah dan cepat. Tidak memrlukan data umur yang terkadang
susah diperoleh.
5)
Lingkar
Kepala
Lingkar kepala adalah standar
prosedr dalam ilmu kedokteran anak secara praktis,biasanya untuk memeriksa
keadaan patologi dan besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala. Contoh
hidrosefalus dan mikrosefalus.
6)
Lingkar
Dada
Biasa digunakan pada anak umur
2-3 tahun,karena pertumbuhan lingkar dada pesat sampai anak berusia 3 tahun.
Pada umur 6 bulan lingkar dada dan kepala sama setelah umur ini lingkar kepala
tumbuh lebih lambat dari pada lingkar dada.
7)
Lingkar
Lutut
Tinggi lutut erat kaitannya
dengan tinggi badan,sehingga data tinggi badan didapatkan dari tinggi lutut
bagi orang tidak dapat berdiri atau lansia. Pada lansia digunakan tinggi lutut
karena pada lansia terjadi penurunan masa tulang,yang dapat mengakibatkan
bungkuk,sehingga sulit untuk mendapatkan data tinggi badan akurat.
8)
Jaringan
Lunak
Otot dan lemak merupakan
jaringan lunak yang bervariasi antropometri dapat dilakukan pada jaringan
tersebut untuk menilai status gizi di masyarakat. Lemak subkutan,penilaian
komposisi tubuh termasuk untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah dan
distribusi lemk dapat dilakukan dengan bebrapa metode,dari yang paling
sulit,yang paling mudah.
3.
Indeks
Antropometri
Adalah
pengukuran dari beberapa parameter dimana indeks antropometri merupakan rasio
dari suatu pengukuran terhadap satu atau lebih pengukuran atau yang dihubungkan
dengan umur. Beberapa indeks antropometri:
1) BB/U
(Berat badan terhadap umur)
Memiliki
beberapa kelebihan yaitu lebih mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakat, baik
untuk mengukur gizi akut atau kronis. Selain beberapa kelebihan indek ini juga
memiliki kelemahan yaitu kadang umur secara akurat sulit didapat, dapat
menimbulkan interpretasi keliru.
2) TB/U
(Tinggi badan terhadap umur)
Indeks ini dapat
memberikan status gizi masa lampau dan status social ekonomi. Kelebihannya
yaitu baik untuk menilai status gizi masa lampau, alat dapat dibuat sendiri
murah dan mudah dibawa. Kekurangannya yaitu TB tidak cepat naik bahkan tidak
mungkin turun
3) BB/TB
(berat badan terhadap tinggi badan)
Berat badan
memiliki hubungan linier dengan tinggi badan. Hubungannya yaitu tidak
memerlukan data umur, dapat membedakan proporsi badan (gemuk,normal,kurus).
Kekurangannya yaitu karena factor umur tidak dipertimbangkan maka tidak dapat
memberikan gambaran apakah anak pendek atau cukup TB atau kelebihan TB menurut
umur.
4) Lila
/ U (Lingkar lengan atas terhadap umur)
LLA berkolerasi
dengan indeks BB/U mampu BB/TB seperti BB, LLA merupakan parameter yang labil
karena dapat berubah-ubah cepat.
Kelebihan:
a. Indicator
yang baik untuk menilai KEP berat
b. Alat
ukur murah dan sederhana
c. Dapat
digunakan oleh orang yang tidak bias baca tulis
Kekurangan:
a. Hanya
dapat mengidentifikasi anak dengan KEP berat
b. Sulit
menemukan ambang batas
c. Sulit
untuk melihat pertumbuhan anak usia 2-5 tahun
5) Indeks
Masa Tubuh (IMT)
Merupakan salah
satu metode pengukuran antropometri yang digunakan oleh FAO/WHO/UNO. Batasan BB
orang dewasa normal atas dasar Body Mass Index (BMI/IMT). Batas ambang IMT
menurut FAO membedakan antara laki-laki (normal 21,1-25,0) dan perempuan
(normal 18,7-23,8).
(IMT=BB (kg)/)
Katagori ambang batas
IMT untuk Indonesia
Kategori
|
IMT
|
|
Kurus
|
Kekurangan BB tingkat berat
|
<17,0
|
Kekurangan BB tingkat ringan
|
17,0-18,5
|
|
Normal
|
18,7-25,0
|
|
Kelebihan BB tingkat ringan
|
25,0-27,0
|
|
Gemuk
|
Kelebihan BB tingkat berat
|
> 27,0
|
6) Tebal
lemak bawah kulit menurut umur
Pengukuran lemak
tubuh melalui pengukuran ketebalan lemak bawah kulit (skinfold) dilakukan pada
beberapa pada bebrapa bagian tubuh, missal : lengan atas (tricep dan bicep),
lengan bawah (forearm), tulang belikat (subscapular0, ditengah garis ketiak
(midaxillary), sisi dada (pectoral) , perut (abdominal), suprailiaka, paha,
tempurung lutut (suprapaterall), pertengahan tungkai bawah (medial calv).
7) Rasio
lingkar pinggang-pinggul
Ukuran yang umum
digunakan adalah rasio lingkar pinggang-pinggul. Pengukuran lingkar pinggang
dan pinggul harus dilakukan oleh tenaga-tenaga terlatih dan pengukuran harus
tepat. Rasio lingkar pinggang-pinggul untuk perempuan 0,77, sedangkan pada
laki-laki sebesar 0,90 (Seidell dkk,1980)
4.
Kontrol
Kualitas Data Antropometri
Ambang batas
(cut of points)
Ambang batas
dapat disajikan dalam 3 cara :
1) Persen
terhadap median
Dalam antropometri gizi, median =
persentil 50 dan nilai median ini dinyatakan = 100% (untuk standar).
Status Gizi
berdasarkan indeks antropometri
Status gizi
|
BB/U
|
TB/U
|
BB/TB
|
Gizi baik
|
>80%
|
>90%
|
>90%
|
Gizi sedang
|
71%-80%
|
81-90%
|
81-90%
|
Gizi kurang
|
61%-70%
|
71-80%
|
71-80%
|
Gizi buruk
|
£
60%
|
£
70%
|
£
70%
|
2) Persentil
Persentil digunakan karena para
pakar merasa kurang puas menggunakan persen terhadap median.
3) Standart
Deviasi Unit (SD) atau Z-skor
WHO menyarankan menggunakan cara
ini untuk memantau pertumbuhan
a. 1SD
Unit (1Z-skor) kurang lebih sama dengan 11% dari median BB/U
b. 1SD
Unit (1Z-skor) kira kira 10% dari median BB/TB
c. 1SD
Unit (1Z-skor) kira kira 5% dari median TB/U
Rumus perhitungan Z-skor:
Z-skor = nilai individu subjek – nilai median baku
rujukan.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Kebutuhan nutrisi
berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika terjadi
keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam
fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim,
pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan
nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
3.2. Saran
Kebutuhan nutrisi
dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya untuk
melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara
makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk
setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa
terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun. Selain itu gizi sangat
dibutuhkan untuk mengoptimalkan kinerja setiap organ tubuh agar kita dapat
melakukan aktifitas dengan normal.
DARTAR
PUSTAKA
Proverawati, Atikah dan Siti
Asfuah.2009. Gizi Untuk Kebidanan.
Yogjakarta: Muha Medika
Supariasa,I Dewi Nyoman.2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta:EGC
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar