Kamis, 10 September 2015

PEMERIKSAAN FISIK KEPALA DAN LEHER



PEMERIKSAAN FISIK KEPALA DAN LEHER

http://dokita.co/blog/wp-content/uploads/2013/08/Kenali-Kelainan-Kelenjar-Tiroid-Part-2.jpg
1. Mata
a. Inspeksi mata (melihat mata pasien)
Hasil : simetris, tidak ada luka, warna kulit normal, tidak ada masa
b. Inspeksi kepala (berdiri dibelakang pasien dan melihat kepala pasien)
Hasil : rambut hitam lurus, kepala mesochepal
c. Palpasi kepala (berdiri dibelakang pasien dan meraba kepala pasien menggunakan kedua tangan)
Hasil : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, kontur keras, tidak ada                    peradangan
d. Inspeksi kelopak mata (melihat mata pasien, anjurkan pasien menutup mata)
Hasil : tidak ada lesi, simetris.
(Anjurkan pasien membuka mata)
Hasil : bulu mata sejajar, tidak ada kelainan bulu mata
e. Palpasi kelopak mata (Anjurkan pasien menutup mata dan raba kelopak mata pasien)
Hasil : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan atau massa
f. Inspeksi konjungtiva, skela dan iris
§  Tekan kebawah kelopak mata pasien, anjurkan pasien melihat ke atas.Amati konjungtiva
Hasil : konjungtiva normal berwarna merah muda, jika berwarna putih kemungkinan pasien mengalami anemia, tidak ada kotoran
§  Buka kelopak mata atas mata pasien, anjurkan pasien melihat ke bawah. Amati sklera
Hasil : Sklera normal berwarna putih. Jika berwarna kuning kemungkinan pasien mengalami penyakit hepatitis
§  Lihat mata pasien bagian iris
Hasil : Iris berwarna coklat
e. Inspeksi reflek mata (Gunakan penlight, arahkan penlight dari arah mata kanan ke tengah. Arahkan kembali penlight dari mata kiri ke tengah)
Hasil : reflek positif kanan-kiri, iris berwarna coklat, bersih, tidak keruh. Kornea tidak ada infeksi
f. Gerakan bola mata : (Gunakan penlight, arahkan penlight dari samping kiri bawah ke kanan atas. Anjurkan pasien tidak menoleh kanan – kiri, atas – bawah. Jika pasien sudah tidak bisa melihat penlight anjurkan angkat tangan. Begitupun sebaliknya dari kanan bawah ke kiri atas)
Hasil : letak mata simetris, bola mata mengikuti arah benda, jarak pandang normal
g. Pemeriksaan tajam penglihatan (pada snellen card yang sudah digantungkan, pilih jarak untuk pasien. Ada jarak 5 meter atau 6 meter. Minta pasien menebaknya)
Hasil :

2. Telinga
            a. Inspeksi telinga (melihat telinga bagian luar pasien)
Hasil : simetris, tidak ada lesi/luka, lubang telinga bersih
            b. Inspeksi telinga (melihat telinga bagaian dalam pasien menggunakan otoskop)
Hasil : gendang telinga utuh, tidak ada peradangan,bersih, tidak ada infeksi, serum
tidak banyak, tidak ada benda asing
c. Palpasi daun telinga (raba daun telinga pasien)
Hasil : tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
d. Pemeriksaan membran tympani (masukkan otoskop ke dalam telinga)
Hasil : warna normal putih mengkilat

3. Hidung
a. Inspeksi hidung (melihat hidung bagian luar pasien)
Hasil : simetris, warna kulit normal, tidak ada luka, cuping hidung tidak ada, sekat hidung simetris, tidak ada pendarahan atau benda asing
b. Inspeksi hidung (melihat bagian dalam hidung pasien menggunakan otoskop)
Hasil : catat adanya perdarahan, tidak ada sekret, tidak ada pembengkakan
c. Tanyakan adanya penyumbatan jalan nafas atau tidak
d. Palpasi hidung (raba hidung pasien)
Hasil : tidak ada nyeri tekan, tidak ada tanda-tanda infeksi

4. Mulut
            a. Inspeksi bibir (melihat mulut bagian luarpasien)
Hasil : simetris, tidak ada cyanosis
b. Inspeksi bibir (bagian dalam)
§  (gunakan spatel lidah, anjurkan pasien menjulurkan lidah. Lihat palatum pasien)
Hasil : bersih, tidak ada lesi atau luka.
§  (gunakan spatel lidah, anjurkan pasien menjulurkan lidah sambil berucap huruf “a”. Lihat tonsil pasien)
Hasil : simetris, tidak ada luka atau pembengkakan.
§  (gunakan spatel lidah, anjurkan pasien menjulurkan lidah. Lihat faring pasien)
Hasil : bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda-tanda infeksi.
§  (Anjurkan pasien menjulurkan lidahnya. Lihat lidah pasien)
Hasil : lurus, simetris, tidak ada tremor. Pipi bagian dalam kanan dan kiri bersih
b. Palpasi mulut (gunakan handscoone, raba pipi bagian dalam kanan pasien. Lakukan pula pada pipi bagian dalam kiri pasien)
Hasil : tidak ada nyeri tekan

5. Leher
A. inspeksi
·         Posisi pasien duduk berhadapan dengan pemeriksa
·         Inspeksi otot-otot leher, keselarasan trakea dan benjolan pada dasar leher serta Vena jugularis dan Arteri Karotid
Hasil : Selaras, tidak ada benjolan
·         Mintalah pasien untuk menundukan kepala sehingga dagu menempel ke dada, dan menengadahkan kepala kebelakang. Perhatikan dengan teliti area leher dimana tonus tersebar, bandingkan kedua sisi tersebut
Hasil : Simetris
·         Menoleh ke kiri ke kanan dan kesamping sehingga telinga menempel ke bahu. Perhatikan fungsi otot-otot Sternokleidosemastoideusdan trapesius
Hasil : Fungsi otot bekerja dengan baik
·         Minta pasien menengadahkan kepala keatas, perhatikan ada pembesaran pada kelenjar tyroid
Hasil : Tidak ada pembesaran
·         Selanjutnya minta pasien menelan ludah, perhatikan leher ke depan daerah kelenjar tyroid, ada tidaknya massa dan kesimetrisan
Hasil : Simetris, tidak ada massa
·         Palapasi lembut dengan 3 jari tangan masing-masing Noduslimfe dengan gerakan memutar, periksa urutan nodus dengan gerakan sebagai berikut
1.      Nodus Toksilar
2.      Nodus mandibula
3.      Nodus Sukmasilaris, dan
4.      Nodus Sukmental pada garis tengah diujung mandibula
   B. Palpasi
·         Bandingkan ke dua sisi leher, periksa ukuran, bentuk, garis luar, gerakan, konsistensi dan rasa nyeri yang timbul. Jangan gunakan tekanan berlebihan saat mempalpasi karena nodus kecil dapat terlewati
Hasil : Bentuk garis luar normal, tidak ada nyeri, tidak ada luka, tidak ada massa
·         Palpasi trakea. Menempatkan kedua jari telunjuk pemeriksa pada trakea pasien, bandingkan simetris atau tidak
Hasil : Simetris
·         Untuk memeriksa kelenjar tyroid dari depan, raba itmus tyroid dibawah kartilago tyroid dengan jari telunjuk dan jari tengah
·         Meminta pasien untuk menelan, rasakan itmus tyroid yang lunak terangkat keatas menyentuh dibawah jari telunjuk
·         Geser jari-jari lateral sampai batas anterior MuskulusSternokleidosemastoideus menilai nodus lateral sebelum dan saat pasien menelan
·         Meminta pasien untuk fleksi ringan dan sedikit miring ke kanan, tempatkan ibu jari kanan pada bagian bawah kartilago tyroid dan dorong ke arah kanan pasien. Kaitkan jari telunjuk dan jari tengah kiri dibelakang muskulus Sternokleidosemastoideusdan raba bagian didepan otot ini dengan ibu jari.
·         Menilai lobus lateral pada pasien menelan lakukan pada sisi yang lain
·         Untuk memeriksa kelenjar tyroid dengan posisi dari belakang, minta pasien untuk menegakkan kepala jangan sampai muskulus Sternokleidosemastoideustegang. Lakukan palpasi ringan dengan dua jari sambil meminta pasien menelan untuk menilai ukuran, bentuk, simetris, konsistensi dan nodul
·         Pasien fleksi ringan dan miring ke kanan, dorong kartilago tyroid ke kanan dengan jari kiri, tempatkan ibu jari kanan dibelakang muskulus Sternokleidosemastoideusdan raba kelenjar tyroid dengan jari telunjuk dan tengah, minta pasien untuk menelan.
Hasil : Hasil : Tidak ada pembesaran, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
·         Palpasi kelenjar getah bening. Raba pada area pre-aurikular, post uarikular, okspital, sub mandibula, segmental, sternokliedomastoideus, supra klavikula
Hasil : Tidak ada pembesaran, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan


   C. Auskultasi
·         Bila kelenjar tyroid membesar, lakukan auskultasi pada lobus lateral kelenjar tyroid untuk mendengarkan bruid.
Hasil : Tidak ada suara bruid, tidak ada suara tambahan
                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar